Diperiksa 8 Jam, Rektor Untirta Sebut Karomani Sahabat Karib Juga Teman Diskusi

Diperiksa 8 Jam, Rektor Untirta Sebut Karomani Sahabat Karib Juga Teman Diskusi

Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA),Prof.Fatah Sulaiman turut dihadirkan dalam jadi Saksi Dugaan Penerimaan Suap Karomani CS.namun ia mengaku kepada awak media dipanggil KPK karena sebagai Ketua Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Wilayah Bar--

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), Prof.Fatah Sulaiman menegaskan oleh Tim Penyidik KPK memanggil dirinya sebagai Jabatan Ketua Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat pada Jumat 30 September 2022 di Aula Patria Tama, Mapolresta Bandar Lampung

Rektor UNTIRTA, Prof.Fatah Sulaiman mengenakan baju batik dibalut dengan jaket kulit warna coklat diperiksa sejak 09.32 WIB sampai 17.20 WIB.

"Saya datang kesini karena sebagai Ketua Badan kerjasama Perguruan Tinggi wilayah Barat yang dimintai keterangan sebagai saksi mengetahui kebijakan-kebijakan seleksi PMB Jalur Mandiri khususnya wilayah Barat " jelas dia.

Prof.Fatah mengatakan bahwa Tim Penyidik baru menanyakan perihal kebijakan - kebijakan seleksi PMB Jalur Mandiri khususnya wilayah Barat.

BACA JUGA:Sertijab Kakanwil Kemenkumham Lampung, Edi Kurniadi Pamit karena Sudah Masuk Purna Tugas

Prof.Fatah juga membawa pedoman, berkas berkas kebijakan Pmb Jalur Mandiri khususnya wilayah Barat.

"Ini kali pertama dipanggil oleh KPK, mungkin akan dipanggil lagi saya juga tidak tahu ,saya siap jika dipanggil kembali oleh KPK ," ujar Prof. Fatah

Prof. Fatah pun tidak mengenal para pejabat Unila yang dijadikan saksi oleh KPK. "Kecuali Prof.Karomani sebagai Tokoh Banten, orang Banten berkarir di Lampung dan Sahabat baik dan Teman Diskusi Sesama Rektor," ujar Prof. Fatah saat menjawab pertanyaan awak media perihal kedekatan dengan Rektor Unila Prof. Karomani.

Saat ditanyai apakah pernah berkolaborasi antara Universitas Lampung (Unila) dengan UNTIRTA misalnya Pertukaran Mahasiswa, Prof.Fatah menjawab secara diplomatis. "Semua kan memiliki program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar," ucapnya.

BACA JUGA:Tim Universitas Malahayati Kenalkan Mesin Pemipil Jagung Portabel

Dengan kejadian Prof.Karomani, Prof.Tirta menyampaikan bahwa ini menjadi pelajaran buat Pimpinan Perguruan Tinggi terkait hal tersebut. "Iya saya kira ini menjadi pelajaran semua buat Pimpinan Perguruan Tinggi," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: