Sedih! Ini Nasib Warga di Daerah Terisolir Pesisir Barat yang Sakit
Warga menandu seorang wanita yang sakit dari Atar Siku, Pekon Way Haru, Kecamatan Bengkunat, Pesisir Barat. FOTO TANGKAP LAYAR --
Perjalanan menuju rumah duka juga tidak berjalan lancar. Jenazah Hadi harus dibawa menggunakan perahu jukung melalui pelabuhan Kota Jawa.
Sebab jalur darat tidak memungkinkan. Kondisi jalan becek dan berlumpur.
BACA JUGA: Baliho Anies Baswedan Capres 2024
“Dengan adanya kejadian itu, kita berharap agar pemerintah memperhatikan nasib ribuan warga di pekon terisolir ini. Salah satunya yang menjadi harapan besar warga, yakni dibangunnya akses jalan menuju wilayah terisolir,” tegasnya.
Sementara, Kepala UPTD Puskesmas Bengkunat Belimbing, Septono membenarkan ada warga Pekon Siring Gading yang ditandu untuk berobat.
Karena penyakit yang dideritanya, ia harus mendapat penanganan yang lebih intensif dan dirujuk ke rumah sakit Pringsewu.
“Warga itu memiliki riwayat penyakit komplikasi jantung, paru-paru. Bahkan ada suspect penyakit tumor. Karena itu harus segera dibawa ke rumah sakit,” pungkasnya.
BACA JUGA: Sekretaris DLH Bandar Lampung hingga KUPT Diperiksa Kejati
Diketahui, masyarakat Pekon Way Haru dan sekitarnya di Kecamatan Pesisir Barat belum sepenuhnya merdeka.
Di mana, Pekon Way Haru, dan tiga pekon lainnya, yakni Bandar Dalam, Siring Gading dan Way Tiyas masih menjadi wilayah terisolir di Pesisir Barat.
Akses transportasi di wilayah itu cukup sulit. Ini membuat masyarakat empat pekon tak kunjung lepas dari keterisoliran.
Meski Pemkab Pesisir Barat telah mengupayakan pembangunan akses transportasi menuju wilayah terisolir tersebut, namun hingga kini upaya itu belum membuahkan hasil.
BACA JUGA: 'Gentayangan' Saat Jam Kerja? ASN Nakal Wajib Baca Warning Ini!
Masyarakat bergantung dengan pemerintah. Karena itu kehadiran pemerintah sangat didambakan masyarakat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: