Tega! Mahasiswa UIN Ini Diduga Dianiaya, Ditelanjangi, Disundut rokok dan Dipaksa Minum Air Toilet oleh Senior
Kondisi toilet yang ditunjukkan saat olah TKP di Bumi Perkemahan Pramuka Gandus, diduga salah satu tempat korban Arya Lesmana Putera, mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, diduga dianiaya seniornya, Minggu 09 Oktober 2022. -Palpos.id-Sumeks.co--
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan: Teguh Kinarto, Jiu Feng Zhi Ji Qian Bei Shao
Sekitar pukul 16.30 WIB, Arya menjelaskan, dia dibawa ke ruangan dekat tempat penyimpanan tas peserta. Arya disuruh duduk di atas tumpukan tas dan kemudian dinterogasi.
"Diinterogasi dan lagi-lagi kembali dianiaya secara bertubi-tubi oleh pelaku yang mengancam dengan golok tadi. Sekitar 40 menit hingga pukul 17.10 WIB. Terus dibawa lagi di dalam rumah seperti sudah disiapkan. Diinterogasi dan banyak pertanyaan," bebernya.
Terus dibawa lagi ke pinggir sebuah rumah. Lalu menerima ancaman lagi oleh senior akan dibenamkan dalam danau.
"Hampir sekitar pukul 18.00 WIB saya dibawa lagi ke pohon dan dipukul menggunakan kayu seperti gagang sapu. Sambil diinterogasi, kepala saya dipukul hingga benjolan," ucapnya.
BACA JUGA:Transformasi BRI di tengah Pandemi, Bikin Kinerja Lebih Cemerlang
Kemudian, Arya dibawa ke Musala mulai dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
"Mata saya ditutup dengan tas mukenah dan disuruh buat video pernyataan klarfikasi. Tetapi rekamannya selalu salah karena teks terlalu panjang," ujar Arya lagi.
Saksi dari panitia kesehatan, sampai menangis saat melihat Arya dianiaya.
"Melindungi wajah dengan tangan sampai jam tangan hancur. Oleh panitia kesehatan, saya dikasih obat penghilang nyeri sampai menunggu senior datang," tambahnya lagi.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca di Lampung Hari Ini, Senin 10 Oktober 2022
Senior yang datang tadi hanya memeriksa handphone tetapi membiarkan saja. Terakhir, sekitar pukul pukul 22.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB Arya diajak ke pinggir jalan dan lagi-lagi dianiaya.
"Saat itu saya sempat ditelpon oleh teman dan sempat video call dan ditanya sama teman saya mengaku aman-aman saja karena saat itu di bawah ancaman," tutup Arya.
Sementara, Rusdi, bapak korban sungguh menyayangkan pihak UIN dan para terduga pelaku yang hingga saat ini belum meminta maaf kepada Arya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: