Waspada! Ini 7 Tanda-Tanda Awal Skoliosis

Waspada! Ini 7 Tanda-Tanda Awal Skoliosis

Ilustrasi skoliosis. (foto dok. pixabay)--

RADARLAMPUNG.CO.IDSkoliosis adalah suatu kelainan pada tulang belakang manusia.

Dimana, posisi tulang melengkung ke samping secara tidak normal.

Gejala skoliosis ini sering terjadi pada anak-anak sebelum masa pubertas dengan rentan usia 10 sampai dengan 15 tahun.

Skoliosis adalah salah satu kelainan bentuk tulang belakang, yang dapat terjadi akibat kesalahan aktivitas yang dilakukan terus menerus, sehingga ada perubahan bentuk di tulang bagian belakang.

BACA JUGA:Cerdas dan Berprestasi, Ini Jajaran Selebriti Perempuan Tanah Air Lulusan Universitas Ternama Dunia

Salah satu studi di Hong Kong menunjukkan bahwa sekitar 30% penderita skoliosis mengalami osteopenia.

Yaitu kondisi kepadatan mineral tulang di bawah normal.

Dari hasil studi tersebut juga disebutkan bahwa mayoritas pasien skoliosis usia remaja, mengalami defisiensi atau kekurangan Vitamin D3.

Karena kadar vitamin D3 ini, berhubungan positif dengan kepadatan tulang penderitanya dan berhubungan negatif terhadap cobb angle skoliosis.

BACA JUGA:Seorang Pengunjung Mall Pontianak Tampar Anak di Gerai Taman Bermain

Selain menurunkan kepadatan tulang, kurangnya vitamin D juga ternyata bisa mempengaruhi regulasi fibrosis (jaringan ikat padat) dan kemampuan mengontrol postur tubuh.

Oleh karenanya, defisiensi vitamin D3 dipercaya berhubungan erat dengan proses terjadinya skoliosis.

Dirangkum radarlampung.co.id dari berbagai sumber pada Senin, 31 Oktober 2022, berikut ini merupakan tujuh tanda-tanda gejala awal skoliosis yang harus diwaspadai.

Pertama, tanda-tanda awal skoliosis biasanya tampak dari salah satu bahu yang lebih tinggi daripada yang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: