Catat! Booster Kedua Vaksin Covid-19, Utamakan Lansia

Catat! Booster Kedua Vaksin Covid-19, Utamakan Lansia

Ilustrasi vaksinasi. (Pixabay.com)--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Vaksin booster kedua kini sudah diperbolehkan. Hal ini disampaikan langsung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap dengan ditambah dosis tambahan atau booster.

Ajakan tersebut disampaikan Kepala Negara usai melakukan vaksinasi Covid-19 penguat kedua yang digelar di halaman Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 24 November 2022.

Hal ini juga berlaku di Lampung, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana pada Kamis 24 November 2022 mengatakan penyuntikan booster kedua juga akan dilakukan masyarakat Lampung.

Namun, yang utama ialah masyarakat kategori lanjut usia. "Booster kedua diutamakan untuk lansia dahulu," kata Reihana.

BACA JUGA:Wagub Minta Perempuan Politik Lobi Elite Parpol di Lampung

Di Lampung sendiri targetnya sebanyak 717.971 orang. Nantinya untuk booster tersebut rencananya akan menggunakan vaksin Indovac.

Seperti diketahui, Indovac merupakan vaksin produksi Indonesia. "Vaksinnya rencana vaksin Indovac buatan Indonesia," tambah Reihana.

Sayangnya, saat ini vaksin tersebut belum masuk Lampung. Sehingga masyarakat saat ini diminta menunggu lebih dahulu. "Iya sampe sekarang belum masuk," lanjutnya.

Sementara dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan saat ini Indonesia telah menyuntikkan 205 juta dosis vaksin yang pertama, 172 juta dosis vaksin yang kedua, 66 juta dosis vaksin penguat pertama, dan 730 ribu dosis vaksin penguat yang kedua.

BACA JUGA:Masyarakat dan LBH Bandar Lampung Gruduk Pemprov Lampung, Minta Aturan Sewa Lahan Kota Baru Dibatalkan

Presiden pun menegaskan pentingnya vaksinasi penguat untuk meningkatkan imunitas dan mencegah penularan Covid-19.

“Agar imunitas kita terjaga dan dapat memutus penularan Covid dari orang ke orang, ini yang paling penting,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya menjelaskan bahwa 84 persen dari kasus Covid-19 yang meninggal dunia belum mendapatkan vaksinasi penguat.

Selain itu, 74 persen kasus Covid-19 yang mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan gejala sedang dan berat juga belum mendapatkan vaksinasi penguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: