Baru Diperbaiki, Jembatan di Lampung Utara Kembali Rusak

Baru Diperbaiki, Jembatan di Lampung Utara Kembali Rusak

--

BACA JUGA:Jelang Nataru, Sejumlah Harga Komunitas Sayur dan Sembako Meroket

Berdasarkan pemantauan dilapangan, Selasa, 31 Mei 2022, dibagian tengah telah menganga lubang besar ditutupi dengan baliho peringatan jalan (jembatan) rusak yang menganga besar.

Belum lagi di bagian penghubung kedua sisi penghubung jembatan dan Jalintengsum besi - besi telah merenggang, apalagi saat dilindas kendaraan besar.

Diperparah, bagian badan jalan satu jalan dua arah terbilang kecil itu terdapat gelombang di kedua sisi. Baik dari arah Bandar Lampung maupun Bukit Kemuning dan sekitar, sehingga bila pengendara tidak hati - hati maka akan bertabrakan.

"Cukup besar mas lubang dan menganga, kalau tidak hati - hati dapat terjadi kecelakaan. Setahun kami, ini belum lama diperbaiki maklum sering lewat," ujar salah seorang pengendara, Sandi (45).

BACA JUGA:Karomani Titip Duit Rp 2,5 Miliar ke Keponakannya, Rp 1,5 Miliar Dibelikan Emas

Hal itu, dibenarkan oleh Pemdes Bumi Nabung, Kecamatan Abung Barat itu. Selaku pemangku kebijakan disana berharap pemerintah dapat menjawab kegelisahan warga, sebab, telah menimbulkan terjadinya kecelakaan akibat kerusakan jembatan itu.

"Sudah lebih dari satu pekan ini lubang ditengah menganga dibiarkan begitu saja, makin kesini semakin melebar. Dapat dilihat sungai di bawahnya disitu jelas," ujar Kepala Desa Bumi Nabung, Yosi Atmaja ditemui disana.

Dia berujar kesan yang timbul dari pekerjaan rehab dilaksanakan belum genap satu bulan itu asal jadi, karena dikerjakan seperti tergesa - gesa mengejar waktu arus mudik lebaran. Sehingga menyebabkan pekerjaan tidak lama berselang, kembali rusak bahkan lebih parah keadaannya dari sebelumnya.

"Ya, sebetulnya ini telah sering diperbaiki namun dilapangan tidak bertahan lama bahkan makin kesini kerusakannya semakin parah. Kalau memang mau diperbaiki, yang perbaiki dengan sebaik - baiknya," ujarnya.

BACA JUGA:Mendag Zulhas Bantah Titipkan Ponakan: Saya Tidak Punya Ponakan di Unila

"Dan kami pemerintah desa (pemdes) mewakili masyarakat berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih disini, sebab apa? Bila tidak ada perbaikkan maksimal kemungkinan besarnya akan putus," tambahnya.

Dia menjelaskan bahwasanya disana telah banyak kejadian kecalakaan menimpa pengendara, seperti kendaraan bertemu bokong - bokong karena menghindari jalan rusak dari kedua arah.

Lalu, ada salah seorang warga meninggal dunia, karena mengalami kecelakaan disana belum genap satu bulan belakangan.

BACA JUGA:Sidang Gugatan Praperadilan Soal Kasus yang SP3 Polda Lampung Berlanjut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: