Fakta Unik Bola Piala Dunia, Al Rihla Harus Dicharge Sebelum Digunakan dalam Pertandingan

Fakta Unik Bola Piala Dunia, Al Rihla Harus Dicharge Sebelum Digunakan dalam Pertandingan

Bola Al Rihla. (Instagram/@pialaduniacup)--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Bola yang digunakan untuk pagelaran Piala Dunia Qatar 2022 bernama Al Rihla memang diklaim ditanamkan teknologi canggih di dalamnya.

Teknologi canggih yang tertanam dalam bola Al Rihla, membuat bola tersebut tidak hanya perlu dipompa hingga penuh. Tapi juga perlu dilakukan pengisian daya atau dicharge.

Demikian dilansir Radarlampung.co.id dari laman informasi Daily Mail pada Jumat, 9 Desember 2022.

Bola berwarna fluro itu harus diisi layaknya smartphone dari sebuah power board sebelum akhirnya digunakan dalam pertandingan.

BACA JUGA:Bukan Sebongkah Berlian, Ternyata Ini Bocoran Maskawin Pernikahan dari Kaesang Pangarep Untuk Erina Gudono

Sensor yang ada dalam bola Al Rihla, tertanam sensor yang ditenagai oleh baterai yang kecil dan bisa bertahan selama enam jam penggunaan aktif atau hingga 18 hari jika bola tersebut tidak digunakan. 

Dalam catatan sejarah perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar menjadi ajang sepak bola termahal sepanjang sejarah dengan merogoh kocek hingga 220 miliar dollar AS atau sekitar Rp3.400 triliun.

FIFA diketahui telah menggunakan berbagai teknologi canggi dalam gelaran Piala Dunia 2022 Qatar, salah satunya adalah dengan menanam sensor canggih pada bola yang digunakan dengan tujuan membantu memudahkan wasit dalam pertandingan yang diawasinya.

Al Rihla menjadi nama bola yang dipakai dalam laga Piala Dunia 2022 Qatar kali ini, merupakan bola buatan Adidas yang memiliki teknologi baru bernama Semi-Automated Offside Technologi (SAOT).

BACA JUGA:Bocor di Media Sosial, Park Seo Joon Bakal Perankan Karakter Pangeran Yan Suami Carol Danvers di The Marvel's

Dengan menanamkan teknologi SAOT tersebut, nantinya segala jenis pergerakan dari bola Al Rihla akan terkoneksi langsung kepada wasit melalui sensor gerak bernama Internal Measurement Unit (IMU).

Jika segala jenis pergerakan bola lewat sensor Internat Measurement Unit (IMU) tersebut terkoneksi langsung kepada wasit, maka bola tersebut akan memberitahu terjadinya offside atau tidak yang dilakukan oleh pemain yang tengah bertanding di lapangan.

Saat digunakan bola Al Rihla akan mengirimkan data ke ruang operasi video sebanyak 500 kali per detik, sehingga memungkinkan pendeteksian yang sangat tepat terkait titik tendangan  yang dilakukan oleh para pemain.

Teknologi baru di ajang sepak bola dunia ini bisa memberikan peringatan offside otomatis kepada tim penyelenggara yang bertugas lewat video yang masuk ke ruang operasi video, setiap kali bola diterima oleh penyerang yang berada dalam posisi offside.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: