805 KPM di Tanggamus Terima Bansos Penanganan Dampak Inflasi, Ini Rinciannya

805 KPM di Tanggamus Terima Bansos Penanganan Dampak Inflasi, Ini Rinciannya

Bupati Tanggamus Dewi Handajani me-launching bantuan sosial penanganan dampak inflasi tahun 2022. FOTO DISKOMINFO TANGGAMUS --

TANGGAMUS, RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak 805 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari enam kecamatan mendapatkan bantuan sosial penanganan dampak inflasi. Anggaran berasal dari APBD Lampung tahun 2022. 

Kepala Dinas Sosial Tanggamus Zulfadli mengatakan, penerima bantuan sosial tersebut berasal dari Kecamatan Kotaagung sebanyak 178 KPM.

Kemudian Talang Padang 169 KPM, Pulau Panggung 84 KPM, Pugung 108 KPM, Gisting 175 KPM dan Kecamatan Bulok sebanyak 91 KPM.

Bantuan sosial penanganan dampak inflasi tersebut telah disalurkan kepada KPM sejak awal Desember. 

BACA JUGA: Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Malahayati Kenalkan Teh Daun Kelor Sebagai Antioksidan

”Saat ini realisasi penyaluran sudah diatas 60 persen,” kata Zulfadli dikonfirmasi Radarlampung.co.id, Rabu14 Desember 2022.  

Zulfadli menuturkan, masing-masing mendapatkan bantuan sosial 3x250.000 atau Rp 750 ribu untuk tiga bulan. Yaitu Oktober, November dan Desember. 

KPM penerima bantuan sosial penanganan dampak inflasi ini bersumber dari data pensasaran percepatan, penghapusan, kemiskinan ekstrim (P3KE) Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Diketahui, Bupati Dewi Handajani me-launching bantuan sosial penanganan dampak inflasi alokasi APBD Tanggamus tahun 2022. 

BACA JUGA: Capaian PBB P2 Lampung Timur 2022 Over Target, Tapi…

Launching kegiatan dengan tema Lampung Smart, Layanan Mudah Transaksi Keuangan ini berlangsung di depan Pasar Gisting Kecamatan Gisting, Kamis 8 Desember 2022. 

Dalam sambutannya Dewi Handajani mengatakan, penyaluran bantuan-bantuan ini diharapkan akan memberikan dampak positif. Berupa multiplier effect bagi perekonomian dan sosial masyarakat. 

Warga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, perputaran uang dan daya beli di tingkat masyarakat juga meningkat, angka inflasi dapat ditekan. 

”Masyarakat menjadi lebih tenang menjelang Nataru, Hari Raya Natal dan Tahun Baru,” kata Dewi Handajani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: