Hari Terakhir Sosialisasi Visi Misi, Bakal Calon Rektor Universitas Lampung Ditanya Soal Integritas

Hari Terakhir Sosialisasi Visi Misi, Bakal Calon Rektor Universitas Lampung Ditanya Soal Integritas

Sosialisasi visi misi bakal calon rektor Universitas Lampung (Unila) pada hari terakhir, Rabu 14 Desember 2022. FOTO MELIDA ROHLITA/RADARLAMPUNG.CO.ID --

BACA JUGA: Paparan Visi Misi di Fakultas Teknik, Bakal Calon Rektor Universitas Lampung Dapat Pertanyaan Ini

"Meski dalam program kerja saya tidak menyebutkan banyak tentang mahasiswa, Insya Allah ke depan saya akan memperhatikan anggaran dan pendekatan khusus kepada mahasiswa dalam mendampinginya,” sebut Prof. Lusmelia Afriani. 

Jika terpilih, ia juga akan menekankan komunikasi lebih harmonis dengan pemprov dan pemkab. 

Prof. Lusmelia Afriani juga berkomitmen memegang integritas.

”Kalau saya kalah, ini adalah pembelajaran dan kalau menang, ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan teguh dan baik," tandasnya.

BACA JUGA: Mengaku Khilaf, Prof. Asep Sukohar Menangis Minta Ampun, Doakan Universitas Lampung Lebih Baik

Kemudian, Prof. Hamzah menyatakan, indikator rektor ini adalah extra ordinary prime. "Jadi betul-betul berintegritas," kata dia. 

Terkait jumlah jurnal internasional, fokusnya berapa jumlah yang dibutuhkan. Sebab itu salah satunya jalan agar dosen menaikkan ke guru besar.  

”Soal integritas, itu yang utama bagi saya. Mengumpulkan kekayaan tidak penting. Karena saya sudah merasakannya,” sebut Prof. Hamzah. 

Pada bagian lain, Dr. Ayi Ahadiat menyatakan bagaimana kesejahteran tendik secara finansial remun dan sebagainya pasti naik jika nanti dirinya terpilih menjadi rektor. Terlebih jika Unila sudah memiliki status PTNBH.

BACA JUGA: Tok! Senat Tetapkan 8 Balon Rektor Universitas Lampung

"Organisasi mahasiswa yang masih stuck menjadi lost generation itu aset leadership termahal. Kalau tidak disiapkan dari sekarang, siapa lagi. Nanti di masa depan akan dihujat karena tidak menyiapkannya,” ujarnya. 

Kemudian internasionalisasi, FISIP bisa diinternasionalisasi, hanya perlu diangkat sedikit. Mulai dari pelayanan berbahasa Inggris, profesor internasional, hilirasi Q1, Q2. 

"Saya pastikan semua berbasis IT, merata sesuai kebutuhan. Serba digital dituangkan dalam perencanaan, dihitung, dianggarkan dan dieksekusi. Kalau kurang SDM,” kata dia.  

Giliran terakhir, Prof. Asep Sukohar menyatakan menerima kritik dan saran dengan legawa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: