Prof. Muhajir Utomo: Pemilihan Rektor Universitas Lampung Tahun Ini Berat
Sosialisasi visi misi bakal calon rektor Universitas Lampung (Unila) pada hari terakhir, Rabu 14 Desember 2022. FOTO MELIDA ROHLITA/RADARLAMPUNG.CO.ID --
BACA JUGA: Aksi Tim Kedaireka FP Unila di Empat Kabupaten
Giliran terakhir, Prof. Asep Sukohar menyatakan menerima kritik dan saran dengan legawa.
Prof. Asep menyatakan, Selasa 13 Desember 2022, Plt. Rektor Unila mengumpulkan semua bakal calon rektor untuk menyampaikan pesan Mendikbud Ristek untuk Unila ke depan. Isinya, berkaitan dengan pertanyaan para dosen saat itu.
"Pesan menteri, untuk menjadi pimpinan dengan menjalankan tata kelola universitas ini dengan segala pakemnya. Itu diturunkan sampai lini terkecil,” sebut Prof. Asep Sukohar.
Kemudian penguatan IT dan mimpi yang berlum terwujud adalah one data. Ia mencoba membangun hal-hal kecil, baru kemudian ke one data.
BACA JUGA: Fakultas Pertanian Universitas Lampung Launching Matching Fund Patriot Pangan Kampus Merdeka
Salah satu produknya, sistem persuratan. Di mana saja bisa dinikmati. Lalu Sikebas, mahasiswa yang ingin banding bisa di mana dan kapan saja.
”Selanjutnya Siakad yang saya buat terbukti dampaknya. Pada 2020 delapan guru besar, 2021 15 guru besar dan 2022 ini ada 20 guru besar sudah dikukuhkan. Insya Allah menjadi one data," paparnya.
Untuk remunerasi, Prof. Asep menyatakan ada empat yang dia perjuangkan. Yakni remunerasi gaji, kinerja, THR dan remunerasi gaji ke-13 yang akan keluar.
"Saya terakhir minta kejelasan ke bu Irjen, kapan remun ke-13 keluar. Akhirnya terjawab, mudah-mudahan setelah Pilrek. Itu yang ada dalam tata kelola," urainya.
BACA JUGA: Seminar Nasional Kebencanaan Unila, Lampung Masuk Katagori Risiko Tinggi
Kemudian, terusnya, menteri juga meminta penguatan pendidikan riset, dan pengabdian diberikan porsi entrepreneur agar output mahasiswa bukan mencari kerja, tetapi start up, yang nanti akan berdampak pada ekonomi global.
Prof. Asep Sukohar juga menyebut beberapa usaha atau masterplan untuk unit bisnis seperti SPBU dan cuci motor, sudah ada namun masih terganjal aturan.
"Income generating Unila saat 400 M (naik dibanding 2019). Dampaknya bisa dilihat dari FISIP dan FEB sekarang, dibanding FK tertinggal (masih pengerjaan). Artinya income generating sangat melekat dengan MBKM dan kampus merdeka. Rumah sakit, klinik kecantikan potensi income generating. Bukan merubah kampus menjadi bisnis. Tetapi bagaimana mendorong tri dharma. Bagaimana kebersamaan untuk membangunnya," tegas Prof. Asep Sukohar.
Dilanjutkan, untuk kemahasiswaan, anggaran 5-7 persen akan digeser hingga mencapai 10 persen. Diberikan kepada untuk mahasiswa berprestasi. Tiga bulan sekali akan dievaluasi agar bisa terserap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: