Mengenal Hidrosefalus, Penyebab dan Dampaknya
Ilustrasi gangguan pada otak.-Pixabay-
BACA JUGA:Ini Tips Amankan Mobile Banking saat HP Hilang Agar Saldo Tetap Aman!
Kemudian penglihatan menjadi terganggu, sulit mengingat kejadian, sulit berkonsentrasi, kejang, hingga adanya masalah ada kandungan kemih.
Hidrosefalus bisa ditangani dengan cara operasi dengan tujuan untuk mengalirkan cairan guna mengurangi tekanan pada otak dan mencegah pembesaran abnormal pada kepala penderitanya.
Meski demikian, operasi tetap tidak menjamin pasien bisa sembuh normal seperti anak-anak lainnya, tetapi tetap diharapkan bisa mengejar ketertinggalan pertumbuhan anak-anak dengan bantuan terapi dan tumbuh kembang.
Penyakit yang paling banyak ditemukan di Indonesia dalam ilmu kesehatan di bidang saraf ini bukanlah penyakit genetik atau diturunkan, namun bisa terjadi sejak janin berada dalam kandungan yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan.
BACA JUGA:Tahun Ini Kuota Haji Diprediksi Full Kuota, Daftar Tunggu Lampung Sampai 20 Tahun
Mengutip dari American Association of Neuroloical Surgeons, Hidrosefalus bisa juga disebut sebagai penumpukan cairan serebrospinal pada rongga otak atau ventrikel yang menyebabkan pembengkakan pada otak.
Cairan serebrospinal seharusnya mengalir dengan fungsi menjaga otak tetap segar, melindungi sekaligus mencegah cedera pada otak, serta menghilangkan sisa produk metabolisme pada otak.
Normalnya, cairan ini akan mengalir melalui otak dan sumsum tulang belakang kemudian diserap oleh pembuluh darah.
Namun tekanan pada cairan serebrospinal yang terlalu banyak justru bisa merusak jaringan otak dan menyebabkan berbagai masalah dalam fungsi otak penderitanya.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan Insentif Rp 4,2 Juta! Ini Cara Terbaru Daftar Kartu Prakerja Gelombang 48
Kondisi tersebut terjadi akibat cairan serebrospinal tidak dapat mengalir dengan baik dalam otak.
Dampak yang dirasakan dari hidrosefalus pada anak bisa dilihat dari gangguan tumbuh kembang hingga penurunan kecerdasan dari anak itu sendiri.
Untuk jenisnya, jika dilihat berdasarkan kondii cacat struktural dan jumlah cairan serebrospinal di dalam otak. Hirosefalus terbagi menjadi enam jenis.
Pertama jenis Acquired hyrocephalus yang berkembang setelah bayi dilahirkan atau saat dewasa, yang disebabkan oleh adanya cedera atau suatu penyakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: