Peristiwa Paling Parah, Kasus Ikan Mati Mendadak di Danau Ranau Sebabkan Kerugian Sebesar Ini
Puluhan ribu ekor ikan mati mendadak menyebabkan petani keramba jaring apung (KJA) di Danau Ranau, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat rugi besar. FOTO EDI PRASETYA/RADARLAMPUNG.CO.ID --
Terkait fenomen tersebut, Sekretaris Dinas Perikanan Relegius Usman menyatakan pihaknya sudah menurunkan tim untuk memeriksa kondisi perairan Danau Ranau.
“Tim sudah di lokasi untuk melakukan pendataan. Sementara dilaporkan, sekitar 12 ton ikan yang terdampak dengan estimasi kerugian mencapai Rp 240 juta,” sebut Relegius Usman mewakili Kadis Perikanan Lampung Barat Kamaludin.
Menurut Relegius, pihaknya juga akan memfasilitasi pembudidaya untuk mendapatkan keringanan pembayaran modal dari perbankan.
BACA JUGA: Mau Tahu Bansos 2023 yang Cair lewat Kantor Pos? Segera Cek Di Sini
Setelah proses pendataan rampung, Dinas Perikanan Lampung Barat berkoordinasi dengan provinsi terkait fenomena ikan mati mendadak.
Untuk sementara, ikan mati mendadak yang diperkirakan puluhan ribu ekor itu karena fenomena perubahan cuaca di Gunung Seminung.
Ini menyebabkan berubahnya tingkat keasaman air dan ikan kekurangan oksigen hinga mati massal.
Sebelumnya, fenomena ikan mati mendadak di Danau Ranau terjadi pada 2011 silam.
BACA JUGA: The Phenomenon of The Death of Tens of Thousands of Fish in Lake Ranau
Saat itu, fenomena ikan mati mendadak ini tidak terjadi menyeluruh. Hanya terlihat di kawasan keluarnya mata air panas.
Di mana, air danau yang menjadi lokasi matinya ikan berwarna putih susu dan berbau gas belerang.
Peristiwa serupa juga terjadi pada periode 50 tahun terakhir. Yakni pada 1962, 1993,1995, dan 1998. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: