Peristiwa Paling Parah, Kasus Ikan Mati Mendadak di Danau Ranau Sebabkan Kerugian Sebesar Ini

Peristiwa Paling Parah, Kasus Ikan Mati Mendadak di Danau Ranau Sebabkan Kerugian Sebesar Ini

Puluhan ribu ekor ikan mati mendadak menyebabkan petani keramba jaring apung (KJA) di Danau Ranau, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat rugi besar. FOTO EDI PRASETYA/RADARLAMPUNG.CO.ID --

LAMPUNG BARAT, RADARLAMPUNG.CO.ID - Matinya puluhan ribu ekor ikan menyebabkan petani keramba jaring apung (KJA) di Danau Ranau, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat rugi besar. 

Nilainya ditaksir mencapai Rp 1 miliar dari total 30-40 ton yang ikan mati mendadak sejak sepekan lalu.

Petani KJA Lumbok Seminung Riza Pahlevi mengatakan, peristiwa ini terparah yang terjadi sejak mulai budidaya ikan. 

Fenomena ini pernah terjadi pada 2017 lalu. Kondisi air memang lebih parah. Namun dampak ikan mati mendadak tidak sebanyak saat ini. 

BACA JUGA: Bukan di Sumatera Barat, Air Danau Berubah Hitam, Puluhan Ribu Ekor Ikan Mati Mendadak

Riza menuturkan, total 30-40 ton ikan yang mati itu berasal dari puluhan petak keramba jaring apung milik petani atau pengusaha.

"Untuk estimasi kerugian, jika dikalkulasikan mencapai sekitar Rp 1 miliar. Asumsinya harga jual Rp 25 ribu per kilogram dengan ikan yang terdampak sekitar 40 ton,” sebut Riza di loksi penampungan, Kamis 12 Januari 2023. 


Puluhan ribu ekor ikan mati mendadak menyebabkan petani keramba jaring apung (KJA) di Danau Ranau, Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat rugi besar. FOTO EDI PRASETYA/RADARLAMPUNG.CO.ID --

Riza yang didampingi Ketua Kelompok Tani Usaha Keluarga Bersama (UKB) Lumbok Seminung menyatakan, pada 2017, fenomena ini hanya terjadi hingga tiga hari. 

Namun saat ini sudah 10 hari dan kondisinya belum mengalami peruabahan.  

BACA JUGA: Diperiksa Tiga Jam, Tersangka Dugaan Korupsi BOKB Tanggamus Dibawa ke Rutan Kota Agung

Ia berharap Pemkab Lampung Barat memberikan solusi  terhadap permasalahan yang terjadi.

Kemudian bisa memfasilitasi dengan berkoordinasi kepada pihak perbankan agar petani mendapatkan keringanan pengembalian pinjaman. 

Pada bagian lain, Kepala Dinas Perikanan Lampung Barat Kamaludin mengatakan, pihaknya sudah meninjau dan berkoordinasi dengan pembudidaya yang terdampak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: