Serangan El Nino, Sebagian Wilayah Indonesia Bakal Terancam Krisis Pangan, Termasuk Minyak Goreng

Serangan El Nino, Sebagian Wilayah Indonesia Bakal Terancam Krisis Pangan, Termasuk Minyak Goreng

Serangan El Nino bakal berdampak pada sejumlah sektor. Khususnya di sektor pertanian. ILUSTRASI/FOTO DOKUMEN RADARLAMPUNG.CO.ID--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Krisis pangan termasuk ketersediaan minyak goreng dan terjadinya inflasi diprediksi bakal mengintai sebagian wilayah di Indonesia.

Ancaman krisis pangan dan kenaikan harga yang melambung tinggi terjadi akibat adanya fenomena El Nino Ekstrem yang diperkiraan BMKG akan muncul pada Agustus 2023.

Kemarau panjang dan kekeringan hebat dari fenomena El Nino Ekstrem yang terjadi di tahun ini, akan sangat berpengaruh dan menguncang sektor perekonomian.

Sejauh ini, pemerintah terus melakukan berbagai upaya dalam menghadapi fenomena El Nino yang akan merubah suhu permukaan laut menjadi lebih panas dari biasanya.

BACA JUGA: El Nino Bisa Sebabkan Peningkatan Kasus Demam Berdarah? Ini Penjelasannya

Dengan adanya ancaman dari El Nino Ekstrem, tentu akan membuat ketersediaan bahan pangan, termasuk produksi minyak kelapa sawit yang akan mengalami kenaikan harga.

Jika sebagian wilayah provinsi Indonesia berhasil terkena kemarau panjang dan kekeringan akibat El Nino Ekstrem.

Maka, tidak hanya produksi minyak kelapa sawit yang melambung tinggi. Namun juga akan berpengaruh ke komoditas pangan lain yang diproduksi.

Seperti, kedelai, gula dan bahan pangan lainnya akan mengalami keterbatasan dan kenaikan harga yang terjadi disebagian wilayah tersebut.

BACA JUGA: Berpotensi 60 Persen Dilanda El Nino Ekstrem, BMKG Minta Pemerintah Daerah Respon Cepat Lakukan Hal Ini

Jika nantinya, ketersediaan pasokan pangan mengalami penurunan dampak dari El Nino akan menyebabkan harga mengalami kenaikan harga atau inflasi.

Sejauh ini, respon cepat yang dilakukan oleh Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kasan, dalam mengurangi dampak El Nino yakni dengan membuat kebijakan khusus.

Salah satunya, dengan menggandeng Kementerian Pertanian dan Bapanas untuk melakukan pemantauan pasokan pangan di dalam negeri.

Sehingga, kedepannya tidak akan terjadi krisis pangan akibat lonjakan harga yang siginifikan saat musim kemarau panjang datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: