Habib Hasan Ismail Komentari Kontroversi di Ponpes Al Zaytun
Habib Hasan Ismail menyampaikan komentar dan pendapat terkait kontroversi di Ponpes Al Zaytun. FOTO INSTAGRAM @TANYAHABIBHASAN --
BACA JUGA: Lucky Hakim Bingung saat Diajak Salam Yahudi oleh Pimpinan Ponpes Al Zaytun
Dalam menerjemahkan hadis tersebut, Ustadz Adi Hidayat lantas mengutip pendapat dari Imam An-Nawawi.
"Imam An-Nawawi menjelaskan maksudnya adalah bagaiman menempatkan shaf laki-laki dan perempuan itu supaya tidak bercampur," urai Ustadz Adi Hidayat.
Ia melanjutkan, guna semakin memperjelas pendapat Imam An-Nawawi tersebut, Ustadz Adi Hidayat menambahkan pendapat dari seorang ahli fikih Imam Al-Ghozali.
Pada kitab Ihya' Ulumuddin karangan Imam Al-Ghozali disampaikan bahwa hendaknya dibuat sebuah pemisah yang memisahkan antara laki-laki dan perempuan, semacam hijab.
"Pendapat itu diterapkan hingga saat ini oleh masyarakat kita," jelas UAH.
Ustadz kondang ini juga menyebutkan, ada kesan dari ulama-umala terdahulu bahwa jarang atau mungkin juga tidak pernah didapati perempuan bercampur salatnya dengan laki-laki.
Kemudian hal ini tidak didapati pada zaman para sahabat Rasulullah SAW.
Namun begitu, para ulama tetap melakukan pembahasan soal percampuran dalam shaf salat antara laki-laki dan perempuan.
BACA JUGA: Mengejutkan, MUI Temukan Indikasi Keterkaitan Ponpes Al Zaytun Dengan NII KW IX Sejak 2002
Ulama-ulama terdahulu kemudian membagi kasus percampuran shaf ini ke dalam dua bagian.
Salah satunya, percampuran di antara laki-laki dengan perempuan yang tanpa diiringi pemisah.
Dalam kasus tersebut Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa semua ulama terdahulu sepakat pada satu pendapat.
"Maka dianggap salatnya tidak benar, salatnya batal, salatnya tidak memiliki nilai sahnya shalat," tandas Ustadz Adi Hidayat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: