Uang Kuno Seri Wayang 1000 Gulden Banyak Diminati Kolektor di Palembang, Anda Punya?

Uang Kuno Seri Wayang 1000 Gulden Banyak Diminati Kolektor di Palembang, Anda Punya?

Uang kuno seri wayang 1000 gulden ini sulit ditemukan oleh para kolektor uang kuno karena sudah tidak lagi beredar. Foto Dok --

BACA JUGA: Apa Itu Uang Logam? Begini Sejarahnya, Sudah Ada Sejak Era Majapahit

Dengan pembentukan Panitia Penyelenggara pencetakan Uang Kertas Republik Indonesia pada tanggal 7 November 1945.

Diketuai langsung oleh T.R.B. Sabaroedin yang berasal dari Kantor Besar Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan anggota lainnya.

Terdiri dari Kementerian Keuangan yakni, H.A. Pandelaki, R. Aboebakar Winagoen dan E. Kusnadi.

Kemudian anggota lainnya yang berasal dari Kementerian Penerangan yaitu M. Tabrani, S. Sugiono (BRI), dan wakil-wakil dari Serikat Buruh Percetakan yaitu Oesman dan Aoes Soerjatna. 

BACA JUGA: Bebas Dari Penjara, DPO Curas Kembali ke Kampung, Katanya Kangen Bunda, Ternyata…

Melalui tim tersebut, uang ORI dikerjakan dengan proses waktu setiap hari.

Mulai dari pukul 7 pagi sampai dengan jam 10 malam dengan awal pengerjaan yang dimulai pada Januari 1946 silam.

Namun, proses pencetakan uang ORI dihentikan di Jakarta pada bulan Mei 1946 kerena situasi keamanan yang terganggu.

Akhirnya terpaksa dipindahkan ke daerah-daerah lainnya. Seperti Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Ponorogo.

BACA JUGA: BUMN Luncurkan Website Pakai Molis, Permudah Dapatkan Info Soal Kendaraan Listrik

Maka dari itu ORI pertama kali diedarkan pada 30 Oktober 1946 dan yang bertandatangan langsung di atas ORI yakni A.A Maramis.

Meskipun sejak November 1945, A.A Maramis tidak lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Melainkan pada waktu ORI beredar Kabinet Sjahrir III yang menjadi Menteri Keuangan adalah Sjafruddin Prawiranegara.

Bernilai ratusan juta per lembarnya, uang kuno pertama di Indonesia ini memiliki harga yang melambung tinggi berkisar Rp 150 juta per lembarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: