604 Mahasiswa Resmi Sandang Sarjana Baru Itera, Rektor Sampaikan Prestasi Internasional Hingga Wakaf IPTEK

604 Mahasiswa Resmi Sandang Sarjana Baru Itera, Rektor Sampaikan Prestasi Internasional Hingga Wakaf IPTEK

Sebanyak 604 orang mahasiswa resmi menyandang sarjana baru Institut teknologi Sumatera (ITERA) diwisuda pada Sabtu, 15 Juli 2023. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--

Sehingga, harus diinvestasikan terlebih dahulu sampai membuahkan hasil setelah itu baru bisa digunakan untuk pengembangan riset.

BACA JUGA:Wah! Harga Emas Hari Ini Sabtu 15 Juli 2023 Kompak Turun

"Misalnya kalau diinvestasikan sekarang nominal hasilnya akan sangat kecil. Artinya belum bisa berdampak unik program research karena dalam pengembangan satu research saja setidaknya butuh dana 50 jutaan,"jelas Prof.Arya.

Oleh sebab itu, Prof Arya menyampaikan pihaknya terus mensosialisasikan agar durasi dana wakaf terkumpul lebih cepat dan hingga bernilai ketika diinvestasikan.

“Untuk target sampai bisa diinvestasikan kurang lebih segitu (Rp1 miliar). Nanti kita lihat hasilnya sesuai dengan perhitungan investasi perbankan kalau memang bisa (dananya) kita bagi ke beberapa topik penelitian akan kita lakukan,” jelas Prof.Arya.

Prof.Arya juga menyampaikan  program wakaf ini sama dengan endowment funds (dana abadi). Di mana nantinya dana investasi awal hasil wakaf itu akan terus menerus menghasilkan manfaat dan digunakan untuk riset atau bahkan beasiswa anak berprestasi.

BACA JUGA:Mutasi TNI Terbaru, Daftar Lengkap Jenderal yang Pensiun

“Ini jadi adalah satu fondasi kemandirian financial yang kita canangkan untuk jangka panjang. Karena kita paham kemampuan pemerintah dalam mendukung anggaran untuk pengembangan teknologi research saat ini masih terbatas,” ujarnya.

Sehingga, Prof Arya ingin melibatkan masyarakat di dalamnya di mana inovasi wakaf pendidikan pertama ini bisa memberikan manfaat dan kemaslahatan kepada penerus bangsa dengan menggunakan prinsip wakaf dan berbasis syariah.

Lebih rinci, Prof.Arya  juga mengatakan Indonesia masih tertinggal dalam hal pengembangan teknologi. Ini dapat dilihat dari hampir semua teknologi yang digunakan masyarakat sehari-hari sebagian besar merupakan paten asing.

“Kalau diilustrasikan dalam angka, jumlah paten yang terdaftar di dalam negeri ini lebih dari 90 persennya paten asing. Artinya setiap kegiatan yang menghasilkan inovasi dikomersialkan itu kita harus membayar royalti atau hak kekayaan intelektual pada pemiliknya,” jelas Prof.Arya.

BACA JUGA:Deretan 5 Kajati Terkaya di Sumbagsel Berdasar LHKPN, Siapa Saja?

Upaya untuk mengajak masyarakat berwakaf iptek pun dilakukan dari pihak ITERA dan BSI. Ia melanjutkan dalam event besar biasanya ITERA akan mensosialisasikan program wakaf ini agar gaungnya menjadi lebih luas.

Selain itu pihak BSI juga sudah menambahkan laman khusus program ini di dalam aplikasi M Banking BSI. Sehingga setiap saat akan muncul dalam laman BSI dan siapapun dapat langsung berwakaf. 

Prof Arya mengatakan riset ITERA pun nantinya tidak akan jauh dari kehidupan masyarakat setempat. Misalnya penelitian bisa berasal dari masjid-masjid sekitar kampus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: