Misi Satu Hati Abdi Setiawan: Sepenggal Kisah Tanpa Pamrih dari Pedalaman Papua
Satu Misi, Satu Hati: Kisah Tanpa Pamrih Abdi Setiawan di Pedalaman Papua--dok Klinik SIloam Mamit Papua
RADARLAMPUNG.CO.ID-Misi Satu Hati Abdi Setiawan: Sepenggal kisah tanpa pamrih dari pedalaman Papua.
Abdi Setiawan, 28 tahun, terdiam sejenak. Sorot mata pria berkacamata ini tampak berubah.
Pengalaman yang hendak diceritakannya, rupanya momen yang tidak akan dilupakannya seumur hidup.
BACA JUGA:Cerita Inspiratif: Mengenal Tirto Utomo, Sukses Berbisnis Tidak Biasa di Usia 48 Tahun
Saat itu tahun 2017, Abdi Setiawan masih berkuliah di S1 di jurusan keperawatan Universitas Pelita Harapan, Jakarta.
Ketika masuk program Praktik Pengalaman Lapangan, Abdi Setiawan dikirim ke distrik Mamit Tolikara, Papua.
Daerah itu jaraknya sekitar 275 kilometer dari ibukota provinsi Papua, Jayapura. Selama 9 bulan masa PPL itu, Abdi melihat peristiwa yang tidak biasa baginya.
BACA JUGA:Ini Tanaman Pengusir Nyamuk, Cocok Buat Hiasan di Rumah
“Disana, akses jalan dan kesehatan sulit. Saya melihat mama yang sedang hamil harus ditandu berjam-jam lamanya. Akhirnya sang anak dalam kandungan itu meninggal dunia,” kata Abdi dengan nada sedikit tercekat.
Peristiwa miris itu rupanya membekas dalam benak Abdi Setiawan.
Pada 2019, Abdi Setiawan diterima bekerja di RS Siloam. Tidak disangka, ternyata Abdi kembali ke Mamit Papua. Kali ini dirinya ditempatkan di klinik non profit Siloam Mamit.
BACA JUGA:4 Kucing Asal Thailand yang Terkenal, Cocok sebagai Hewan Peliharaan Kamu di Rumah
Kali ini, Abdi kembali dengan kondisi yang lebih siap. Dirinya kembali ke Papua dengan tim. Sang istri Denti, ikut bersamanya. Langkah untuk kemanusiaan pun dimulai.
Misi Abdi Setiawan satu: untuk membantu masyarakat Papua dengan ilmu yang dimilikinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: