UMKM Pisang Mas Tanggamus Tembus Pasar Internasional

UMKM Pisang Mas Tanggamus Tembus Pasar Internasional

UMKM Pisang Mas Tanggamus tembus pasar internasional ke Singapura dan Jepang. FOTO DOKUMEN DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN --

RADAR LAMPUNG.CO.ID - Satu demi satu produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Tanggamus, Lampung tembus pasar internasional. 

Setelah hasil kerajinan tapis, kini giliran pisang mas, pemasarannya tembus Singapura dan Jepang. 

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Tanggamus, Lampung, Retno Noviana Damayanti mengatakan, pisang mas tersebut untuk usaha dan penampungannya ada di 9 kecamatan. 

Pisang mas ini salah satu unit usaha dari koperasi Hijau Makmur. Di mana, koperasi Hijau Makmur dalam pemasaran pisang mas bekerja sama dengan PT GGP.

"Saat ini, pisang mas pemasarannya telah tembus ke Jepang hingga Singapura," terang Retno Noviana Damayanti. 

Sedangkan untuk pemasaran lokal PT GGP juga telah menyalurkannya ke Jabotabek, Tegal, Semarang hingga Jogja. 

Selain itu, baru-baru ini koperasi Hijau Makmur diundang langsung pihak Kementerian Koperasi dan UMKM, untuk ikut pameran pisang emas skala internasional di Bali.

Pisang mas dari Kabupaten Tanggamus ini, lanjut Retno Noviana Damayanti, dalam pemasarannya ke berbagai negara dan daerah sudah ada penampungnya. 

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Tanggamus terus mensupport agar hasil kerajinan tapis dan berbagai produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat setempat, masuk pasar internasional.

Salah satunya dengan diikutsertakannya beragam hasil kerajinan tapis dan beberapa produk UMKM Tanggamus pada pameran tunggal yang digelar oleh pengusaha/perancang busana Ms. Isabel asal Spanyol. Pameran berlangsung di The Oberoi Resort Seminyak Bali.

Retno Noviana Damayanti mengatakan, untuk kerajinan tapis dipamerkan 5 kimono tapis yang dikerjakan oleh pengerajin asal Kabupaten Tanggamus, yaitu Dija Colection dengan harga penawaran Rp 50 juta per satu produk.

Sedangkan beberapa prodak UMKM  yang dipamerkan antara lain, kopi bubuk, gula semut, kripik pisang, marning kopi dan lainnya.

Pameran yang banyak didatangi warga negara asing tersebut berakhir pada 21 Agustus.

"Para pengunjung cukup antusias melihat hasil wastra budaya pesisir yang dituangkan pada baju kimono Tapis. Harapannya semoga seni tapis ini dapat mengangkat prodak UMKM Tanggamus ke kancah internasional," sebut Retno. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: