Lima UMKM Binaan Hutama Karya Menjadi Magnet Pengunjung di INACRAFT 2025
Foto dok Hutama karya.--
RADARLAMPUNG.CO.ID – PT Hutama Karya (Persero) mempertegas komitmennya dalam mendukung penguatan daya saing produk lokal.
Perusahaan itu membawa lima UMKM binaannya tampil di ajang The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2025 Vol.4 – Youthpreneurs.
Partisipasi mereka sukses menarik perhatian ribuan pengunjung.
Transaksi penjualan juga meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Belasan Anggota Kodim Tulang Bawang Naik Pangkat, Ini Daftarnya
Pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara itu berlangsung pada 1–5 Oktober 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
Acara dibuka resmi oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) RI, Selvi Gibran Rakabuming Raka, bersama Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, pada 2 Oktober 2025.
Pembukaan bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional.
Mengusung tema “Craft, Culture, and Future”, INACRAFT 2025 menempatkan generasi muda sebagai motor penggerak inovasi industri kreatif.
BACA JUGA:Demi Masa Depan Anak Daerah, Warga Way Kanan Rela Hibahkan 9 Hektare Tanah untuk Sekolah Rakyat
Dalam sambutannya, Selvi Gibran menekankan pentingnya transformasi UMKM agar mampu bersaing di pasar global.
“Produk kreatif Indonesia harus bisa menembus pasar dunia,” ujarnya.
“Kreativitas dan inovasi anak muda menjadi kunci agar UMKM kita mampu naik kelas,” lanjutnya.
Hutama Karya menghadirkan lima mitra binaan yang menampilkan produk khas daerah dengan sentuhan budaya Nusantara.
BACA JUGA:Uwinfly T3s Pro Motor Listrik Anti Hujan, Sistem Cas Mudah Bikin Nyaman Perjalanan
Mereka adalah Opicha Craft dari Padang, Sumatera Barat, dengan produk daur ulang sampah plastik.
Kemudian Serodja Widji Batik dari DI Yogyakarta yang menampilkan kain ecoprint dan marbling.
Ada pula Difa Ecoprint dari Cilacap, Jawa Tengah.
Selanjutnya Nauli Ecoprint dari Medan, Sumatera Utara, yang juga menghadirkan produk resin.
BACA JUGA:Diesnatalis Ke-11, Itera Jadi Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Sumatera
Dan Koperasi Gebeng Maju Berjaya dari Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dengan kain Gebeng dan olahannya.
Menurut Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, keikutsertaan dengan booth mandiri menjadi langkah strategis memperkuat branding.
“Booth kami di Assembly Hall No. 83–84 JCC hadir untuk memperluas akses pasar bagi UMKM binaan,” ujarnya.
“Kami ingin mereka tidak hanya hadir, tapi juga mampu membangun jaringan pasar baru, termasuk dengan pembeli luar negeri,” lanjut Adjib.
BACA JUGA:Spesial Belanja Murah Pakai Promo Indomaret, Diskon Hemat Senin 6 Oktober 2025
Booth Hutama Karya menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi.
Demonstrasi teknik ecoprint, rajut, dan resin menarik perhatian pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Pengunjung datang dari berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat.
Dari seluruh produk yang dipamerkan, kain ecoprint menjadi primadona dengan penjualan tertinggi.
Selama lima hari pameran, kelima UMKM binaan Hutama Karya mencatat transaksi hingga ratusan juta rupiah.
Beberapa pelaku usaha bahkan menerima pesanan berulang dari pembeli mancanegara.
“Terdapat juga tawaran kerja sama jangka panjang dari buyer luar negeri,” ungkap Adjib.
“Capaian ini menunjukkan pendampingan berkelanjutan mampu meningkatkan daya saing UMKM secara nyata,” tambahnya.
Salah satu peserta, Mayvita, pemilik Opicha Craft, mengaku mendapat banyak manfaat dari keikutsertaan tersebut.
“Terima kasih kepada Hutama Karya yang telah memberi kesempatan memasarkan produk kami,” katanya.
“Melalui INACRAFT, kami bisa menjangkau konsumen yang peduli terhadap produk berkelanjutan,” lanjutnya.
Apresiasi juga datang dari Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), Muchsin Ridjan.
BACA JUGA:Wali Kota Bandar Lampung Lantik 7 Pejabat Eselon II Hasil Ukom
Ia menilai produk UMKM binaan Hutama Karya memiliki kualitas dan kreativitas tinggi.
Partisipasi Hutama Karya dalam INACRAFT 2025 menjadi bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan.
Langkah ini bertujuan mendorong UMKM naik kelas dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Program ini selaras dengan poin 8 tentang pertumbuhan ekonomi inklusif, poin 9 tentang inovasi dan industri lokal, serta poin 12 tentang konsumsi dan produksi berkelanjutan.
BACA JUGA:Isi Dompet Lewat Kejutan Link DANA Kaget Siang Ini, Tarik Saldo Cuan Terbaru Gratis
Selain memfasilitasi keikutsertaan pameran, Hutama Karya juga memberikan pelatihan komprehensif kepada para UMKM binaan.
Materinya mencakup manajemen usaha, peningkatan kualitas produk, dan strategi pemasaran digital.
Dengan pelatihan itu, para pelaku UMKM diharapkan mampu bersaing di pasar global.
“Kami percaya kerajinan bukan hanya hasil karya, tetapi juga representasi identitas bangsa,” tutup Adjib.
BACA JUGA:Potret Casual Retro dengan Sentuhan Modern yang Stylish, Ini Promptnya
“Dukungan kami terhadap UMKM akan terus berlanjut demi kemajuan ekonomi kreatif Indonesia,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
