Tujuh Kabareskrim yang Menjadi Kapolri, Satu Pernah Jadi Kapolda Banten

BACA JUGA: TV Samsung 65 in Neo QLED 8K QN700C, Rasakan Sensasi Suara 3D dengan Harga Terjangkau

Kemudian seksi statistik dan seksi daktiloskopi yang berada di bawah pimpinan seorang kepala dinas reserse.

Pada 31 Desember 1961, dibentuk sebuah Korps Reserse Kriminil dengan dipimpin Komandan Korps Reserse Kriminil (Kadis Reserse). 

Selanjutnya, 15 Juni 1965 terbentuk Direktorat Reserse yang dipimpin seorang Kepala Dinas Reserse. 

Kepala dinas reserse kemudian berganti menjadi Komandan Jenderal Koserse. 

BACA JUGA: Rincian Biaya Keterlambatan Pembayaran Tagihan Akulaku, Lengkap Dengan Cara Bayar di Minimarket dan ATM

Komandan reserse ini membawahi Direktorat Pengawasan Keselamatan Negara, Reserse Kriminil dan Reserse Ekonomi.

Lalu, membawahi Laboratorium, Pusat Identifikasi dan Sekretariat NCB. 

Baru pada 30 Oktober 1984, dibentuk sebuah Direktorat Reserse Polri yang dipimpin Direktur Reserse Polri dengan pangkat jenderal bintang satu. 

Direktorat Reserse Polri ini membawahi unsur pelaksana Subdit Serse Umum, Subdit Ekonomi, Narkotika, Uang Palsu, Identifikasi dan Resmob Pus.

BACA JUGA: Fitur Menarik Akulaku Paylater, Ada Promo Cicilan hingga Limit Kredit Jutaan, Simak Cara Mencairkannya

Perubahan kembali terjadi di tahun 1997. Di mana, Korps Reserse Polri dipimpin oleh seorang Komandan Korps Reserse dengan pangkat mayor jenderal.

Membawahi unsur pelaksana Direktorat Serse Umum, Ekonomi, Narkoba, Udpal, Korwas PPNS dan Tipiter, Tipikor serta Pusat Informasi Kriminil.

Terakhir, di 30 Juni 2004, ditetapkan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang dipimpin seorang jenderal bintang tiga atau komisaris jenderal. 

Badan Reserse Kriminal Polri ini membawahi unsur pelaksana Biro Renmin, Analis, Puslabfor, Pusident dan Bidang Korwas PPNS.

Sumber: