Soal Kasus Dugaan Penggelapan Dana Koperasi Betik Gawi, Polda Lampung Tetapkan 8 Tersangka, 2 Sudah Meninggal

Soal Kasus Dugaan Penggelapan Dana Koperasi Betik Gawi, Polda Lampung Tetapkan 8 Tersangka, 2 Sudah Meninggal

Kasus dugaan penggelapan dana Koperasi Betik Gawi Bandarlampung secara resmi dilaporkan pensiunan guru SD se-Bandarlampung, dengan laporan polisi bernomor STTLP/B/1388/XII/2022/SPKT/Polda Lampung, Rabu (14/12). --

BACA JUGA:Begini Cara Mudah Perkuat Sinyal Tv Digital Pakai Set Top Box Bermutu

"Secara detailnya, saya tidak punya wewenang menyampaikannya. Gelar perkara sudah dilakukan dan terpenuhi unsurnya sehingga hari ini resmi kita laporkan," ungkapnya.

Maya berharap apa yang diperjuangkan sesuai harapan pensiunan guru SD bisa terwujud.

"Ibu-ibu bisa mendapatkan haknya sesuai harapan," tegasnya yang dijawab ''Amien'' dari pensiunan guru SD yang hadir.

Maya juga berharap Pemkot Bandarlampung tidak menutup mata.

BACA JUGA:Perwujudan Komitmen Akulaku Dalam Literasi Keuangan Digital Lewat Edukasi

"Tentu kita juga berharap Pemkot Bandarlampung tidak menutup mata. Koperasi Betik Gawi ini pengawasnya. Menilai kinerja koperasi setiap tahun. Saya harap bisa segera dicari solusi untuk hak-hak para guru pensiun dan masih aktif. Jangan dibiarkan kezaliman ini terjadi," katanya.

Ditanya estimasi dugaan dana yang digelapkan, Maya menyatakan sekitar Rp6,5 miliar.

"Jumlah pensiunan guru SD ada sekitar 375 orang dari 2020-2022. Guru pensiunan yang tergabung dengan kita ada sekitar 159 orang. Estimasi kerugiannya sekitar Rp6,5 miliar. Ini baru uang pensiun ya. Belum uang tabungan umrah atau haji," ungkapnya.

Masalah uang tabungan umrah atau haji, kata Maya, belum bisa dikalkulasikan. "Belum dikalkulasikan. Kita masih fokus dana pensiun. Belum lagi sumbangan sukarela dll.," katanya.

BACA JUGA:Cek Segera, Berikut Ini Rincian Formasi CPNS 2023 Lengkap dengan Link Pendaftaran

Maya menyatakan, bila ada win-win solution dari pihak Koperasi Betik Gawi yan dipersilakan.

"Monggo kalau ada win-win solution. Sampaikan. Sudah dua bulan belum ada yang datang menyampaikan itikad baik untuk penyelesaian permasalahan ini. Jangan cuek aja. Ini uang keringat para guru-guru. Zalim kalau kita ambil," tegasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: