Serap Beras Lokal, Oprasi Pasar Dari Dana BTT Pemprov Lampung Direncanakan November

Serap Beras Lokal, Oprasi Pasar Dari Dana BTT Pemprov Lampung Direncanakan November

Elvira Umihanni Kepala Disperindag Lampung Elvira Umihanni.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan gunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk subsidi beras guna kendalikan inflasi.

Subsidi beras tersebut untuk masyarakat Lampung ini akan dilakukan dengan skema operasi pasar atau pasar murah.

Dimana, Pemprov Lampung akan menggunakan beras lokal dengan menyerap gabah kering dari petani yang di Lampung.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung Elvira Umihanni mengatakan, inflasi saat ini terbesar masih disumbang oleh beras, cabai merah, dan gula pasir.

BACA JUGA:Petugas Lapas Narkotika Bandar Lampung Dites Urine, Begini Hasilnya

Untuk gula pasir, kata Elvira meski mengalami kenaikan diatas harga eceran tertinggi (HET) tetapi masih di dalam batas toleransi.

Sehingga, saat ini yang menjadi perhatian pemerintah daerah adalah kenaikan harga beras. Kini, harga beras medium dipasar berkisar Rp 13 ribu sampai Rp 13,5 ribu per kg.

Lanjut Elvira, Gubernur Lampung sudah menyetujui untuk menggunakan anggaran BTT untuk memberi subsidi beras bagi masyarakat Lampung melalui oprasi pasar.

Pelaksanaan oprasi pasar ini, disampaikan Elvira akan menggunakan beras lokal Lampung untuk memperdayakan para pabrik lokal yang ada di Lampung.

BACA JUGA:Terbukti Terlibat Curanmor, Personil Polres Lampung Timur Disanksi PTDH

"Kita akan menyerap beras lokal meski selisih harganya cukup besar dari harga pasar dengan harga HET," ungkapnya. 

"Karena kita mau penggilingan padi di Lampung juga bisa berfungsi seperti sebelumnya. Maka kita serap untuk oprasi pasar," tuturnya.

Diungkapkan Elvira, karena harga gabah tinggi para pemilik pabrik beras di Lampung banyak yang tidak beroperasi. 

Hal tersebut karena pemilik pabrik penggilingan di Lampung tidak bisa bersaing dengan pabrik berskala besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: