7 Penyakit Utama Tanaman Padi dan Cara Pengendaliannya Agar Hasil Panen Tetap Maksimal

7 Penyakit Utama Tanaman Padi dan Cara Pengendaliannya Agar Hasil Panen Tetap Maksimal

Belum makan kalau belum makan nasi menjadi istilah yang tidak asing di telinga kita. sumber foto pinterest--

RADARLAMPUNG.CO.ID – Tanaman pagi menjadi sangat penting seiring dengan istilah belum makan kalau belum makan nasi yang tentunya tidak asing di telinga kita.

Sebab, makan nasi yang tak lain berasal dari beras yang dimasak merupakan budaya orang-orang indonesia dan menjadi salah satu makanan pokok.

Dan, proses menghasilkan beras dari padi tak jarang menemukan beberapa kendala dalam budidayanya. Salah satunya adalah munculnya sejumlah penyakit pada tanaman padi.

Penyakit utama di tanaman padi bisa menjadikan gagal panen dan mengurangi hasil produksi tentu.

BACA JUGA:Rahasia Sukses untuk Pertumbuhan Tanaman Optimal, Ini Cara Membuat Zat Pengatur Tumbuh dari Bahan Alami

Berikut ini mengatasi penyakit utama pada tanaman padi dan upaya pengendaliannya:

1. Hawar Daun Bakteri (HBD)

Hawar daun bakteri, disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris, dapat menurunkan hasil panen hingga 30%.

Gejala awalnya muncul dalam bentuk bercak kelabu memanjang pada daun dan batang.

BACA JUGA:3 Varietas Padi Unggul untuk Hasil Panen Berkualitas, Rekomendasi Tepat di Tahun 2024!

Untuk mencegahnya, hindari penggunaan pupuk nitrogen berlebihan.

Jika gejalanya semakin parah segera semprot dengan bakterisida misalnya dengan nordox 56 wp, gunakan dosis 3 gr per liter.

2. Hawar Daun Jingga (HDJ)

Penyakit ini, disebabkan oleh bakteri pseudomonas dan bacillus, menunjukkan gejala awal berupa bercak jingga pada helai daun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: