Support System Penting Bagi Pasien Kanker Paru, Yuk Kenali Ciri-cirinya

Support System Penting Bagi Pasien Kanker Paru, Yuk Kenali Ciri-cirinya

MSD dan YKI edukasi kanker paru di momen bulan kesadaran kanker paru.---Sumber foto : penyelenggara.---

BACA JUGA:Cek Pengumuman SKD CPNS KPK 2023 Lengkap Dengan Tahapan SKB

"Asap rokok mengandung 40 jenis karsinogen, zat berbahaya bagi tubuh," ucapnya.

Dalam menangani pasien kanker paru, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo mengungkapkan, setiap pasien pastinya memiliki kondisi yang berbeda-beda, baik fisik juga mental. 

Peran perawat, tenaga medis maupun support system dari orang-orang sekitar, merupakan hal vital bagi para pasien. 

"Support system tersebut diharapkan bisa menjadi sumber kekuatan bagi para pasien untuk menjalani ragam perawatan dan memiliki optimisme menghadapi pengobatannya untuk mendapatkan hasil yang terbaik," ungkapnya.

BACA JUGA:Miliki Sejuta Manfaat, Kartu Metro Ceria Bakal Diluncurkan

Sementara, Guru Besar Departemen Pulmonologi Kedokteran Respirasi FKUI Prof. dr. Elisna Syahrudin yang juga Ketua Kanker Paru, YKI menjelaskan, gejala kanker paru mirip dengan penyakit gangguan pernapasan pada umumnya.

Seperti batuk dengan/tanpa dahak, batuk darah, sesak napas, suara serak, sakit dada, sulit/sakit menelan, terdapat benjolan pada pangkal leher, dan sembab di muka serta leher menjadi gejala awal kanker paru. 

Maka dari itu, jika mengalami gejala-gejala tersebut, wajib untuk langsung melakukan pemeriksaan mendalam dan segera ke dokter atau rumah sakit terdekat. 

"Hindari diagnosis sendiri, dengan mengacu pada informasi yang tersebar di internet.” ujarnya.

BACA JUGA:Cafe Terbaru di Bandar Lampung yang Lagi Hits dan Instagramable

Prof. dr. Elisna Syahrudin mengungkapkan, prognosis penyakit paru sangat tergantung pada stadium penyakit pada saat ditemukan.

Sehingga pengenalan terhadap risiko pada program skrining dan deteksi dini perlu dilakukan pada kelompok beresiko. 

Penemuan penyakit pada stadium awal memungkinkan pasien dapat menjalani pembedahan. 

"Kabar baik lainnya adalah semakin lengkapnya modalitas terapi kanker paru dan terbukanya akses, maka pilihan terapi yang tepat untuk kasus dengan stadium lanjut menunjukan peningkatan umur harapan hidup dan kualitas hidup yang lebih baik," ungkapnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: