Dana Penelitian Capai Rp 43 M, Unila Gelar FGD Peningkatan Kualitas Penelitian

Dana Penelitian Capai Rp 43 M, Unila Gelar FGD Peningkatan Kualitas Penelitian

Universitas Lampung (Unila) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Kualitas Proses Penelitian dan Percepatan Hilirisasi Hasil Penelitian.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Lampung (Unila) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Kualitas Proses Penelitian dan Percepatan Hilirisasi Hasil Penelitian.

FGD tersebut, dimoderatori Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc di ruang sidang lt. 2 Rektorat Unila, Kamis 18 Januari 2024.

Ketua LPPM Unila, Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si. menyatakan, pendanaan penelitian Unila 2023 mencapai Rp43.039.516.020.

"Dana penelitian itu dari berbagai sumber dengan total 913 judul penelitian," katanya sebelum FGD dimulai.

BACA JUGA:Baru 48 Calon Jemaah Haji Lampung Lunas Bipih

Kemudian dana pengabdian kepada masyarakat selama 2023, kata Habibullah, sebesar Rp6.377.900.000.

"Kemudian publikasi selama 2023 sebanyak 2.560. Lalu kekayaan intelektual sampai 2023 sebanyak 601," ujarnya.

Habibullah menyatakan, dari hasil-hasil penelitian itu kita diskusikan apa yang harus dilakukan.

''Bagaimana ini bisa berdampak pada penciptaan nilai tambah? Misalnya dengan dana penelitian yang besar itu apa manfaatnya bagi peningkatan nilai tambah, peningkatan kesejahteraan, dan peningkatan daya saing yang akhirnya ini akan berdampak pada masyarakat secara umum," ungkapnya.

BACA JUGA:7 Cara Hidup Sehat Sesuai Syariat Islam dan Ajaran Rasulullah SAW

Diskusi ini, kata Habibullah, tidak akan berhenti di sini. Sebab, dirinya akan membuat series diskusi. Jadi nanti ada rekomendasi kebijakan yang akan dilakukan.

"Apa yang menjadi peran perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, media dan masyarakat. Pastinya semua harus bergerak. Kalau komponen ini bisa sinergis, Insya Allah apa yang diharapkan ada benefit, ada manfaat, ada profit," katanya.

Selama ini, kata Habibullah, penelitian hanya cenderung untuk kepuasan akademis dosen-dosen yang melakukan penelitian.

"Jadi para peneliti jangan hanya puas dengan kepuasan akademis, tapi juga ada  kepuasan ekonomi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: