Dana Penelitian Capai Rp 43 M, Unila Gelar FGD Peningkatan Kualitas Penelitian
Universitas Lampung (Unila) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Kualitas Proses Penelitian dan Percepatan Hilirisasi Hasil Penelitian.--
BACA JUGA:Diduga Sengaja Absen, Ormas Sesalkan PT HKKB 'Abaikan' Hearing RTH Way Halim
Terkait hilirisasi penelitian, kata Habibullah, harus ada target. "Apakah finansial. Seperti yang saya katakan, untuk kemandirian kita perlu pendanaan. Hasil penelitian-penelitian nanti bisa kita pilih atau komersialisasi," ungkapnya.
Sementara dalam FGD, Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo, M.Sc. memaparkan pola ilmiah dan penelitian (PIP).
"Penelitian adalah jati diri universitas. Diukur seberapa jauh implementasi hasil penelitian. Kalau tidak ada PIP, penelitian kita ngacak. PIP memperkaya hasil pembelajaran," katanya.
Dalam merancang penelitian, kat Prof. Muhajir, perlu disusun State of the Art dan Roadmap-nya.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Minta Masukan RKPD Lewat Forum Konsultasi
''Kemudian penelitiannya dirancang secara berkelanjutan jangka panjang) hulu-hilir. Biasanya penelitian hulu maupun hilir sudah melibatkan peneliti dari jurusan lain bahkan fakultas lain," ujarnya.
Guna mendukung hilirisasi penelitian, kata Prof. Muhajir, perlu dicari komoditas strategis yang mempunyai pohon industri besar (untuk pertanian misalnya kelapa sawit dan tebu).
"Jangan lupa penelitian hulu juga harus dipertimbangkan (untuk pertanian benih/bibit, pupuk, pestisida). Penelitian hulu maupun hilir biasanya memerlukan kerja sama lintas disiplin bahkan pihak luar universitas. Untuk mendapatkan inovasi perlu ada mitra strategis yang bisa berkolaborasi melalui pendekatan. (riplehelix, guadruplehelix, maupun pentahelix),'' ujarnya.
Hasil akhir penelitian, kata Prof. Muhajir, tidak berhenti di laporan penelitian, tetapi juga berupa jurnal, buku, dan kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, design Industri, merek dagang, dll.
BACA JUGA:Pasca Banjir di Simpang Pematang Pemkab Mesuji Segera Lakukan Normalisasi Sungai
''Kekayaan Intelektual bukan hanya akan mendongkrak krak reputasi peneliti, tetapi juga reputasi universitas. Selain manajemen, peran LPPM adalah membina peneliti muda; memperkuat dan membangun link dengan mitra strategis; membina dan meningkatkan kualitas jurnal-jurnal internal; membantu dana untuk publikasi hasil penelitian di jurnal bereputasi; serta ember apresiasi kepada peneliti berprestasi," paparnya.
Prof. Dr. Jhon Hendri, M.S. menyatakan bagaimana riset dengan dana terbatas bisa melaksanakan PIP. "Kita berharap dengan FGD ini masih bisa terus berkarya," katanya
Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. menyatakan dalam penelitian dan pengabdian masyarakat perlu kerja sama multi stakeholder. "Perlu sinergi dan kolaborasi," ujarnya.
Prof. Admi Syarif, Ph.D. menyatakan status lembaga penting utuk mendapatkan pendanaan dalam penelitian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: