Petugas Gabungan Belum Temukan Korban Hanyut di Suoh Lampung Barat
Pencarian terhadap Manza Antoni (24) warga Pekon Rowo Rejo Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat, yang dilaporkan hanyut dan tenggelam usai terpeleset saat mancing di sungai Way Semuong. Foto Dok--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pencarian terhadap Manza Antoni (24) warga Pekon Rowo Rejo Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat, yang dilaporkan hanyut dan tenggelam usai terpeleset saat mancing di sungai Way Semuong masuk dalam wilayah pekon setempat, pada Kamis 2 Mei 2024 lalu, terus dilakukan pencarian oleh tim gabungan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat Padang Prio Utomo, SH., mengungkapkan, proses pencarian dilakukan oleh tim yang melibat tim dari Basarnas Provinsi 8 orang, Tim BPBD 8 orang yang terdiri dari tim komando, personil SAR dan personil pendukung lapangan, serta didukung juga oleh personil pendukung lainnya.
Selain itu turut terlibat juga pihak dari TNI, Polri, Kecamatan, Aparat Pekon, instansi terkait lainnya dan masyarakat sekitar.
”Untuk titik pencarian hari ini direncanakan melakukan penyisiran tepi sungai menggunakan peralatan seadanya, dikarenakan lokasi titik kejadian sulit untuk dijangkau oleh kendaraan roda dua maupun empat,” ungkap Padang Prio Utomo Sabtu 4 Mei 2024.
BACA JUGA:Daftar Sekarang, Warga Lampung Baru Bisa Berangkat Haji 24 Tahun Lagi
Diberitakan sebelumnya, Nasib naas menimpa Manza Antoni (24) warga Pekon Rowo Rejo Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat, ia dilaporkan hanyut dan tenggelam usai terpeleset saat mancing di sungai Way Semuong masuk dalam wilayah pekon setempat, Kamis 2 Mei 2024.
Peratin Roworejo Anton Cahyadi mengungkapkan, kejadian bermula saat bersama dua orang rekannya Ranto dan Awan memancing di Sungai Way Semuong. Korban tidak sengaja terpeleset batu, yang membuatnya terhanyut dan tenggelam.
"Saat korban terpeleset dan hanyut, dua rekannya sempat berupaya melakukan pertolongan dan pencarian korban, namun karena sungai berarus deras pencarian tidak membuahkan hasil," ungkap Anton Cahyadi.
Selain karena sungai berarus deras, kata Anton Cahyadi, pertolongan terhadap korban yang diketahui masih pengantin baru tersebut juga terkendala karena kedalaman sungai berkisat 7-8 meter.
BACA JUGA:Ekonomi Baru dari Deru Suara Knalpot
"Setelah berupaya melakukan pertolongan namun tidak membuahkan hasil, kedua rekannya lalu melaporkan kepada aparatur pekon dan pihak terkait lainnya, selanjutnya pencarian dilakukan namun lebih dari 24 jam korban belum ditemukan," kata dia.
Selain dilakukan puluhan masyarakat, lanjut Anton Cahyadi, pencarian juga dilakukan oleh aparatur pemerintahan pekon, kecamatan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Lampung Barat, dalam rangka pencarian korban. Pencarian akan terus dilanjutkan, dan semoga korban bisa segera ditemukan, dan pencarian," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: