Soroti Lampung Fair, Pengamat Publik: Rakyat Diajak Lihat Hasil Pembangunan Kok Bayar, Gratis Dong!

Soroti Lampung Fair, Pengamat Publik: Rakyat Diajak Lihat Hasil Pembangunan Kok Bayar, Gratis Dong!

Dr.Yusdianto-Foto dok FH Unila-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Wacana akan berlangsungnya event besar Lampung Fair belakangan mendapat sorotan publik.

Di mana, berdasarkan jadwal yang telah tersebar, gelaran tahunan Lampung Fair akan berlangsung pada 22 Mei hingga 10 Juni 2024.

Namun, setiap tahunnya harga tiket masuk yang mahal, belum lagi biaya parkir yang tidak masuk akal --bisa mencapai Rp30 ribu untuk kendaraan roda empat-- kerap disesalkan pengunjung.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Lampung Yusdianto menyebut, esensi Lampung Fair adalah memarkan kinerja Pemerintah, bukan ajang bisnis yang mematok tarif tinggi untuk masuk.

BACA JUGA:Segera Diisi! Posisi 7 Kepala OPD di Pemkab Tanggamus Lampung

Melihat kondisi hal itu, Yusdianto menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sedikit banyak lupa akan esensi dan tujuan dari diselenggarakannya Lampung Fair.

"Yang pertama yang harus diingatkan adalah esensi dari Lampung Fair, yakni menyiarkan hasil pembangunan pemerintah yang ada di Lampung," katanya, Senin, 13 April 2024.

"Jadi esensinya adalah memamerkan hasil kinerja pemimpin daerah," tegasnya.

Menurutnya, dengan esensi seperti itu maka unsur pengemasan supaya menarik seperti hiburan musik dan lainnya tidak perlu terlalu difokuskan.

BACA JUGA:Cara Mudah Buka Rekening Simpedes BISA, Yuk Cek

"Kalau hiburan dan seterusnya itu adalah pelengkap saja. Yang paling penting adalah memamerkan hasil kinerja dari capaian para pemimpin," ungkapnya.

"Kalau hiburan itu kan hanya pengemasan agar dilihat lebih menarik atau sifatnya partisipasif, jadi jangan hanya sekedar memindahkan. Katakanlah dari pasar ke pameran, jadi nggak logis dan nggak bagus," sambungnya.

Dirinya juga menekankan, Pemprov Lampung sudah seharusnya memikirkan hal dasar tersebut, bukan sebaliknya menjadikan hal ini sebagai lahan bisnis belaka.

"Jadi kritik kita yang paling mendasar adalah harus dikembalikan kepada esensi yang sesungguhnya. Apa tujuan dari Lampung Fair itu, kalau esensinya itu adalah memamerkan hasil kinerja maka harus melibatkan semua pihak dan tidak boleh bayar," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: