Soroti Lampung Fair, Pengamat Publik: Rakyat Diajak Lihat Hasil Pembangunan Kok Bayar, Gratis Dong!
Dr.Yusdianto-Foto dok FH Unila-
BACA JUGA:Catat ya! Hanya 14 Bacalon Kada dan Wakada yang Lolos di PDIP Pringsewu Lampung, Ini Sebabnya
"Kalau pun nanti ada biaya tambahan atau sebagainya, harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat," lanjutnya.
Bukan tanpa sebab, bila dilihat dari riwayat dari tahun ke tahun, Lampung Fair yang digelar setiap tahunnya bukan semakin ramai, melainkan kian sepi pengunjung.
"Kita sudah lihat dari Lampung Fair sebelumnya, cenderung sepi karena tarif yang begitu tinggi. Kalau itu mengarah bisnis maka tidak perlu dinamakan atau diadakan Lampung Fair," kritiknya.
Menurutnya, cukup lakukan saja festival Lampung atau sebagainya. Jangan menggunakan agenda provinsi, tetapi memberatkan masyarakat luas.
BACA JUGA:Dua Mantan Bupati Ikut Penjaringan Bacalon Kepala Daerah PAN Tanggamus
"Apalagi kita tahu kemampuan masyarakat pasca bangkit dari Covid-19 dan elnino itu belum terlalu baik dan terbatas," ungkapnya.
"Kritik kita paling keras adalah semua pihak di pemerintah provinsi untuk menggratiskan biaya masuk, karena ini pameran pembangunan," ucapnya.
Menurutnya, karena agenda ini menggunakan dana APBD, sudah seharusnya Pemerintah tidak boleh memberatkan masyarakat.
"Harus meringankan. Masa iya rakyat harus bayar untuk melihat hasil kinerja pembangunan pemerintah yang bekerja untuk rakyat," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: