Artikel Tembus Sinta 2, Mahasiswa UIN RIL Lulus Tanpa Skripsi
Artikel Tembus Sinta 2, Mahasiswa UIN RIL Lulus Tampa Skripsi . Foto UIN RIL--
"Kebijakan baru pengganti skripsi dengan tugas akhir berupa artikel ilmiah dinilai turut mendorong semangat para mahasiswa untuk berkarya. Sebelumnya sudah ada yang di Sinta 3 dan Sinta 4," tambah Dr. Yetri yang juga Ketua Program Studi MPI FTIK UIN RIL.
Lahirnya Sinta 2 bagi Prodi MPI, sambung Dr. Yetri, menunjukkan bahwa gairah belajar dan menulis di MPI sebetulnya sudah lama berkembang namun belum terwadahi dengan baik.
"Dengan adanya kebijakan baru ini (tugas akhir pengganti skripsi) membuka peluang bagi para mahasiswa untuk menuangkan ide dan gagasan mereka melalui artikel ilmiah," jelas Dr. Yetri.
Ia menjelaskan, dengan artikel ilmiah membuat budaya baca para mahasiswa benar-benar terbangun.
Dirinya berharap ke depannya akan semakin banyak mahasiswa yang menghasilkan artikel ilmiah yang berkualitas dan terpublikasi pada jurnal bereputasi.
Lebih dari Sekadar Prestasi: Membuka Jalan Baru Menuju Keunggulan
Keberhasilan Aprilis diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan membawa nama UIN Raden Intan Lampung ke kancah nasional dan internasional.
Prof. Syafrimen selaku dosen pembimbing artikel ilmiah melihat ini sebagai peluang strategis untuk meningkatkan akreditasi prodi dan institusi, serta peringkat Webometric, UniRank, maupun QS Rank UIN RIL.
BACA JUGA:Panen Hadiah Simpedes Periode II di BRI Kantor Cabang Teluk Betung Meriah
"Apalagi saat ini kita sudah memperoleh institusi unggul, tentunya ke depannya kita mendorong semua prodi kita, dari yang sudah Baik, Baik Sekali menjadi Unggul. Untuk Unggul, salah satu poinnya adalah publikasi mahasiswa dan dosen," ucap Prof. Syafrimen.
Publikasi ilmiah itu juga, sambung Prof. Syafrimen, mendorong untuk pemeringkatan Webometric, yakni terdapat salah satu poin yang kita sebut excellence.
"Itu seberapa banyak publikasi yang dihasilkan oleh sivitas akademika, baik mahasiswa dosen yang disitasi oleh di pihak luar UIN, baik dari berbagai negara maupun Indonesia. Serta penilaian pemeringkatan melalui Unirank. Itu salah satu poin yang dinilai,” tambah Prof. Syafrimen.
Ia menyebutkan, salah satu ciri dan yang harus dilakukan dalam mendukung program Rektor yaitu internasionalisasi, dengan UIN harus masuk QS Rank.
BACA JUGA:FSIP Universitas Teknokrat Indonesia Jalin Kerjasama Dengan FKIP Universitas Dehasen Bengkulu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: