Iklan Bos Aca Header Detail

Fenomena RMD dan Kotak Kosong

Fenomena RMD dan Kotak Kosong

Catatan Bang Aca-Tijani Dalilisia Kaisah-Radarlampung.co.id

Ditambah lagi sosialisasi yang dilakukan para relawan. Baik itu dilakukan dalam pertemuan-pertemuan terbatas dan yang dikemas dalam kegiatan sosial lainnya. 

Di sisi lain para kandidat lainnya, seperti Herman HN dan Umar Ahmad, melakukan sosialisasi seadanya. 

Bahkan, kandidat incumben, yakni Arinal Djunaidi, nyaris tidak terlihat dan terdengar kiprahnya. 

Jadi sangat masuk akal jika akhirnya, warga calon pemilih hanya melihat sosok RMD sebagai kandidat gubernur Lampung mendatang. 

Sehingga mendongkrak tingkat populeritas dan elektabilitasnya. 

Sebenarnya ada satu kandidat yang diperkirakan bisa mengimbangi tingginya elektibilitas RMD. 

Dia adalah Herman HN, mantan Wali Kota Bandar Lampung dua periode. 

Dan pernah dua kali tampil sebagai calon gubernur Lampung, meskipun akhirnya gagal terpilih.

Melihat hasil survei Disway Grup, elektibilitas Herman HN juga sangat besar. Yakni di angka 31 persen. Hanya terpaut 3 persen dari elektibilitas RMD.

Secara metedologi dengan margin of error 3,10.persen, maka elektibilitas RMD dan Herman HN sangat ketat karena masih dalam rentang margin of error. 

Yang menarik dari survei Disway Grup ini, meski hanya menang di 4 wilayah dari 14 kota/kabupaten, Herman HH unggul pada wilayah yang memiliki mata pilih terbanyak. 

Yakni, Bandar Lampung, Lampung Tengah dan Lampung Selatan. 1 wilayah lainnya yang dimenangkan Herman HN adalah kabupaten Pringsewu.

Bandingkan dengan penguasan wilayah RMD. Meskipun RMD unggul di 8 wilayah, namun keunggulan elektibilitasnya dengan Herman HN hanya terpaut 3 persen saja. 

Itulah sebabnya menurut saya posisi RMD belum begitu aman. 

Kita buka data pada Pilgub sebelumnya, Arinal bisa memenangkan Pilgub karena menang pada 3 wilayah  yang memiliki mata pilih terbanyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: