Iklan Bos Aca Header Detail

Target Tahun 2025, 10 Laboratorium Unila Siap Layani Publik Melalui Marketplace

Target Tahun 2025, 10 Laboratorium Unila Siap Layani Publik Melalui Marketplace

Rektor Universitas Lampung, Prof Lusmeilia Afriani mendukung kegiatan penyusunan Blue Print atau Proses Bisnis Sistem Manajemen Layanan Laboratorium Unila. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--

Misalnya, masyarakat ingin menguji sesuatu di laboratorium Unila, dan mengetahui sarana alat laboratorium, jenis alat, volume, penggunaan berapa lama alat tersebut, hingga pembiayaan dapat diketahui dalam satu platform.

BACA JUGA:Pentingnya Asah Kemampuan Public Speaking, Kepala UPT Perpustakaan Unila Jelaskan Hal Ini

BACA JUGA:Tim Pengabdian Unila Beri Pemanfaatan IoT dalam Sistem RAS di Pokdakan Bintang Rosela Jaya, Pringsewu

"Data yang masuk akan terpusat dalam satu layanan internet. Layaknya marketplace shopee. Apa yang kita butuhkan, tercatat di aplikasi tersebut,"jelas Prof Mahrina.

Lebih rinci, Prof Mahrina, menyampaikan aplikasi terpadu seperti marketplace ini akan berpusat kepada  Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi (UPT LTSIT) dan nantinya di Fakultas fakultas Unila akan saling berafiliasi menjadi satu aplikasi layanan laboratorium.

Pada kegiatan penyusunan Blue Print atau Proses Bisnis Sistem Manajemen Layanan Laboratorium Unila kepada Radar Lampung pada hari Jumat, 16 Agustus 2024 ini dihadiri langsung Rektor Universitas Lampung, Prof Lusmeilia Afriani.

Rektor Unila, Prof.Lusmeilia Afriani, mengapresiasi kegiatan penyusunan Blue Print atau Proses Bisnis Sistem Manajemen Layanan Laboratorium Unila.

BACA JUGA:Sertifikat Kelulusan Pekerti Jadi Syarat Utama Ajukan Sertifikasi Dosen Unila, Ini Penjelasan Rektor Unila

BACA JUGA:Pertemuan Virtual, Jurusan Administrasi Negara Fisip Unila - UiTM Malaysia Inisiasi Kerjasama Internasional

Prof.Lusmeilia juga menginformasikan bahwa Universitas Lampung (Unila) mendapatkan bantuan dana Rp 81 miliar dari Kementerian untuk revitalisasi laboratorium yang ada di Unila.

"Itu  bukan hanya pembelian alat, tetapi juga ada pelatihan seperti ini kemudian sertifikasi seharusnya juga ada ada bagian untuk yang rehab laboratorium,"jelas Prof Lusmeilia.

Lebih lanjut, Prof Lusmeilia mengatakan Unila memiliki 128 laboratorium di Unila untuk me-branding menuju layanan publik membuat aplikasi terpusat seperti  kegiatan pelatihan blue print pada hari ini (Jumat, 16 Agustus 2024,red). 

"Ini salah usaha kita untuk  memperkenalkan kepada pihak ketiga yang menggunakan laboratorium yang ada di Unila sebenarnya Sampai saat ini pun dari dulu sampai saat ini juga banyak pihak ketiga menggunakan alat laboratorium di Unila  kepentingannya masing-masing. cuman ini hanya diperluas lagi saja mungkin ada beberapa layanan laboratorium  yang ada alatnya bisa pelayanan tetapi bagaimana cara sistemnya untuk supaya masyarakat bisa tahu dan lebih mudah,"tambah Prof Lusmeilia.

BACA JUGA:Unila Jalin Kerjasama Balitbang Diklat Kemenag RI, Mou Penguatan Moderasi Beragama

BACA JUGA:Mahasiswa Unila Raih Juara 2 Presentasi Proyek SDGs di International Islamic University Malaysia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: