Sejarah dan Makna Hari Ibu pada 22 Desember di Indonesia
Sejarah dan makna hari ibu di Indonesia yang didasari Kongres Perempuan Indonesia. ILUSTRASI/FOTO NET--
BACA JUGA:Diskon Spesial Weekend di Restoran Murah ShopeeFood, Dapatkan Potongan Harga Sampai 60 Persen
Pasca pengakuan kedaulatan, Maria Ulfah yang saat itu menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kabunet mengetahui adanya usulan kepada Dewan Menteri untuk menetapkan hari nasional bersejarah bukan hari libur.
Dia pun mengadakan rapat kilat di Sekretariat Kongres Wanita Indonesia serta mengusulkan Hari Ibu dijadikan sebagai hari nasional bersejarah.
Akhirnya secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai hari ibu melalui Dekrit Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959 .
Selanjutnya pada Kongres Perempuan Indonesia III yang digelar di Bandung pada 23 sampai 27 Juli 1938.
BACA JUGA:Cari Penginapan View Laut? Ini Lokasi dan Tarif Menginap di Sartika Hotel & Resort Krui
Momen inilah yang menjadi peristiwa penting ditetapkannya 22 Desember sebagai Hari Ibu.
Kongres juga menggagas penyusunan undang-undang tentang perkawinan untuk umat Islam.
Lalu kegiatan Kongres Perempuan Indonesia IV sempat dilaksanakan di Semarang pada tahun 1941 sebelum pecahnya Perang Dunia II.
Sebelum dikenal sebagai hari ibu, tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari kebangkitan perempuan Indonesia.
BACA JUGA:Bolehkah Menangis Saat Berpuasa? Begini Hukum Puasanya
BACA JUGA:Bolehkah Menunda Waktu Berbuka Puasa? Begini Hukumnya
Selanjutnya tentang makna hari ibu tak hanya sebagai momen menghormati peran perempuan semata.
Hari ibu tak sekadar merayakan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tapi juga memiliki makna mendalam yang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: