Pembangunan Gedung Nuklir RSUDAM 2024 Belum Rampung, Begini Tanggapan PPK

Pembangunan Gedung Nuklir RSUDAM 2024 Belum Rampung, Begini Tanggapan PPK

Penampakan pembangunan gedung nuklir RSUDAM. -Foto: Leo Dampiari/RLMG-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pembangunan gedung nuklir Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Provinsi Lampung yang dibangun tahun 2024 belum kunjung rampung.

Melihat dari website lpse.lampungprov.go.id, pembangunan gedung nuklir dengan nilai kontrak Rp 8,38 miliar ini ditender pada Agustus 2024 dan dikerjakan oleh Putra Parma.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) gedung nuklir Sabariah mengatakan, berdasarkan syarat untuk kontrak khusus pembangunan gedung nuklir pihaknya memberikan kesempatan perpanjang 50 hari kerja dari 31 Desember 2024.

Menurutnya, ada beberapa alasan pihaknya memberikan kesempatan perpanjang pekerjaan pembangunan gedung nuklir.

BACA JUGA:Diduga Rem Blong Truk Hino Tabrak Pengemudi Sepeda Motor, Ayah dan Anak Alami Luka Berat

Pertama, kata Sabariah, gedung nuklir yang dibangun memiliki manfaat untuk RSUDAM Lampung dan masyarakat Lampung pada khususnya.

Sebab, gedung nuklir ini dibangun untuk menjadi tempat alat kedokteran nuklir yang diterima oleh RSUDAM Lampung yang diperkirakan sampai ke Lampung pada April 2025 mendatang.

"Alat itu kita harus siapkan sarana prasarananya. Maka tempatnya kita buat di atas gedung mall RSUDAM," ujar Sabariah saat dihubungi Radarlampung.co.id, Kamis 2 Januari 2025.

"Kalau kita tidak siapkan sarana prasarananya kita akan di-blacklist, kita tidak akan mendapatkan alat itu lagi dari pusat. Sedangkan alat itu penting sekali untuk Provinsi Lampung," sambungnya.

BACA JUGA:Diduga Gelapkan Dana Toko, Dua Karyawan Toko Ritel Ini Ditangkap

Lanjut Sabariah, pembangunan gedung nuklir ini berkaitan dengan kinerja RSUDAM Lampung yang merupakan rumah sakit pengampuh nasional untuk kanker.

"Kita harus menyiapkan sarpras, itulah saya ambil keputusan memberikan kesempatan dengan denda keterlambatan 1 permil dikali nilai kontrak. Jadi tidak main-main perpanjang ini," ungkapnya.

"Jadi dari aspek manfaat itu sangat penting juga karena kita tahu banyak pasien kanker. Kita harus punya itu. Makanya saya beri kesempatan 50 hari kinerja kepada rekanan itu sudah jelas di syarat umum khusus kontak," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut dirinya menyampaikan jika tender dimulai dari Agustus 2024 dan saat ini realisasi pekerjaan telah lebih dari 76 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: