disway awards

Dinkes Way Kanan Beber Kondisi Stok VAR, Pastikan Layanan Gratis bagi Peserta BPJS

Dinkes Way Kanan Beber Kondisi Stok VAR, Pastikan Layanan Gratis bagi Peserta BPJS

Kepala Dinas Kesehatan Way Kanan Srikandi.-Foto Ist. For Radar Lampung-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Vaksin Anti Rabies (VAR) dipastikan dapat diberikan gratis bagi peserta BPJS, sedangkan warga tanpa BPJS hanya membayar jasa pelayanannya.

Demikian ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Way Kanan Srikandi, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Didy Arwadi.

Didy menegaskan bahwa stok VAR di Dinas Kesehatan dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa saat ini Dinas Kesehatan Way Kanan memiliki 69 vial VAR, sementara setiap puskesmas umumnya menyimpan satu hingga dua paket vaksin, dengan masing-masing paket berisi empat vial.

BACA JUGA:Kolaborasi Kunci Bangun Kepercayaan Publik, Menkomdigi: Humas Navigator Kebenaran di Tengah Kebisingan Digital

Didy memastikan mekanisme pelayanan tetap dipermudah apabila puskesmas kehabisan vaksin.

“Kalau stok di puskesmas tidak ada, maka pada hari itu juga bisa diambil ke Dinas Kesehatan, selama persyaratan administrasi sudah lengkap,” jelasnya.

Ia menambahkan, seluruh proses pengeluaran vaksin kini diwajibkan melalui aplikasi resmi sehingga setiap pengajuan harus disertai keterangan kasus yang ditangani.

Didy juga mengingatkan pentingnya penanganan awal pada warga yang mengalami gigitan hewan pembawa rabies.

BACA JUGA:Prof. Hamzah Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Lampung Soroti Vonis Hukuman Eks Sekretaris Daerah Pringsewu

“Langkah pertama adalah mencuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 15 sampai 30 menit, kemudian segera datang ke puskesmas membawa KTP atau KK,” ujarnya.

Menurutnya, seluruh layanan VAR diberikan gratis bagi pasien BPJS, sedangkan masyarakat non-BPJS hanya dikenakan biaya jasa pelayanan.

Didy menegaskan hingga hari ini belum ditemukan kasus rabies pada manusia di Way Kanan.

Sementara itu, Kabid Peternakan Dinas Hortikultura, Pertanian, dan Peternakan Way Kanan, Anik Eko, menyampaikan bahwa kasus hewan penular rabies juga tidak ditemukan sepanjang 2024.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: