Dinsos Bandar Lampung Pulangkan 226 Orang Terlantar ke Daerah Asal dan Rehabilitasi 19 ODGJ
Sepanjang 2025, Dinsos Bandar Lampung rehabilitasi ODGJ, manusia silver, dan orang terlantar, bekerja sama dengan Satpol PP, Dinkes, dan yayasan sosial.-Pixabay-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Sepanjang tahun 2025, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandar Lampung mencatat berbagai kasus sosial yang terjadi di wilayah Kota Tapis Berseri.
Berdasarkan data Dinsos, terdapat 19 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang telah menjalani rehabilitasi di sejumlah yayasan sosial.
Selain itu, ada 48 orang hasil penjangkauan lapangan yang terdiri dari gelandangan, pengemis, lansia, dan anak terlantar, serta 226 orang terlantar yang difasilitasi untuk kembali ke daerah asal.
Kepala Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, Aklim Sahadi, menjelaskan bahwa penanganan kasus dilakukan melalui kerja sama lintas instansi dan lembaga sosial.
BACA JUGA:Detik-detik Harimau Sumatera Agresif Ditangkap Hidup-hidup di Batu Brak, Evakuasi Penuh Ketegangan
“Kami bekerja sama dengan beberapa yayasan seperti Yayasan Sinar Jati, Awliya Rahmat, Serikandi, dan Mardi Guna milik Pemerintah Provinsi Lampung,” ujarnya, Rabu, 29 Oktober 2025.
Ia menambahkan, setiap kegiatan penjangkauan terhadap ODGJ maupun manusia silver juga melibatkan Satpol PP dan Dinas Kesehatan.
Setiap hasil penertiban terlebih dahulu dibawa ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan awal sebelum mendapat pendampingan sosial dari petugas Dinsos.
“Setelah diperiksa di rumah sakit atau puskesmas, pekerja sosial kami akan melakukan asesmen dan menelusuri apakah yang bersangkutan memiliki keluarga,” jelasnya.
Jika tidak memiliki keluarga, lanjut Aklim, mereka akan ditempatkan di yayasan sosial sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Penanganan terhadap manusia silver biasanya dilakukan di Yayasan Mardi Guna yang berada di bawah binaan Pemerintah Provinsi Lampung.
Sementara ODGJ dan penyandang masalah sosial lainnya ditempatkan di yayasan mitra lain yang memiliki fasilitas rehabilitasi.
Selain itu, kasus orang terlantar juga menjadi fokus utama karena hampir setiap hari Dinsos menerima laporan warga yang tersesat atau kehabisan bekal di perjalanan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
