disway awards

Memperkenalkan Sekolah Internasional Sebagai Pilot Project Bahasa Portugis

Memperkenalkan Sekolah Internasional Sebagai Pilot Project Bahasa Portugis

Pengamat Pendidikan UIN Raden Intan Lampung Prof Syafrimen dan Pengamat Pendidikan Universitas Lampung (Unila), Naili Adilah Hamhij, M.Pd menyoroti rencana pembelajaran bahasa Portugis di sekolah. Foto Kolase Anggi Rhaisa/Radar Lampung--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah Pengamat Pendidikan di Lampung menyoroti rencana presiden prabowo yang menginginkan memasukkan mata pelajaran bahasa portugis dilingkungan sekolah - sekolah.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto menginginkan bahasa Portugis akan mulai diajarkan di sekolah - sekolah Indonesia. Dan saat ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) tengah mengkaji hal tersebut.

BACA JUGA:Mahasiswa Teknokrat Raih Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Indonesia di GEMA KIP-K 2025

Pengamat Pendidikan Universitas Lampung (Unila), Naili Adilah Hamhij, M.Pd menyampaikan,  Penguasaan bahasa menjadi salah satu langkah strategis dalam memperluas cakrawala linguistik sekaligus membuka ruang kolaborasi internasional dan mempererat kerjasama regional yg telah terjalin.

Walaupun demikian, wacana pengajaran bahasa ini harus memiliki dasar yang jelas dari segi kebermanfaatan baik secara strategis dan diplomatik. 

BACA JUGA:Tegaskan Bahasa Daerah Bukan Sekadar Milik Satu Suku, FTBI Lampung 2025 Edukasi Anak SD dari Berbagai Daerah

Sebab ini akan berkaitan erat dengan students' need (kebutuhan siswa) dan students' future (masa depan siswa).

 Kajian oleh pemangku kepentingan dalam hal ini kemendikdasmen dan kemendiktisaintek ini sangat penting dilakukan guna melihat dampak keputusan ini terhadap kurikulum - kurikulum  yang telah terimplementasi di Indonesia.

BACA JUGA:Bukan Cuma Susuk dan Kamuorang, Ini Daftar Bahasa Gaul Khas Warga Lampung

"Saya memandang bahwa meskipun gagasan pengajaran Bahasa Portugis menarik, kebijakan ini perlu memiliki landasan yang kuat dari sisi manfaat strategis maupun diplomatik,"jelas Naili melalui pesan WhatsApp pada hari Rabu, 29  Oktober 2025.

Hal ini penting karena akan berpengaruh langsung pada kebutuhan dan masa depan peserta didik.

Oleh karena itu, Ia menyampaikan bahwa kajian mendalam dari para pemangku kepentingan khususnya Kemendikdasmen serta Kemendiktisaintek menjadi langkah krusial untuk menilai sejauh mana kebijakan ini selaras dengan kurikulum yang telah diterapkan di Indonesia.

BACA JUGA:Prompt AI Versi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Untuk Edit Foto Biasa Menjadi Potret Retro Hong Kong

Dari sisi kebijakan, sambung Naili,  langkah ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar yang menekankan keberagaman dan relevansi pembelajaran.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait