disway awards

Pinjaman Rp1 Triliun, Pemprov Lampung Bangun Jalan Pendukung Ketahanan Pangan dan Pariwisata

Pinjaman Rp1 Triliun, Pemprov Lampung Bangun Jalan Pendukung Ketahanan Pangan dan Pariwisata

Kepala Dinas BMBK Lampung, M Taufiqullah saat menjelaskan terkait rencana pekerjaan perbaikan jalan dari pinjaman Rp 1 triliun.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan perbaikan 15 ruas jalan dengan total panjang sekitar 380 kilometer melalui skema pinjaman Rp1 triliun yang direncanakan direalisasikan pada 2026.

Pinjaman Rp1 Triliun, Pemprov Lampung Bangun Jalan Pendukung Ketahanan Pangan dan Pariwisata Lampung.

Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung, M Taufiqullah, mengatakan proses pengajuan pinjaman saat ini masih dalam pembahasan di Kementerian Keuangan, namun progresnya menunjukkan sinyal positif.

“Alhamdulillah, insyaAllah progresnya baik. Informasinya masih dibahas di Kementerian Keuangan, tapi cluenya kita berhasil mendapatkan pinjaman Rp1 triliun,” ujar Taufiqullah, Kamis 27 November 2025.

BACA JUGA:Helmi Hasan Pastikan Ikut 3 Hari Penuh Ijtimah Ulama Indonesia Berdoa 2025 di Kota Baru

Dari total 15 ruas jalan tersebut, lokasi tersebar di beberapa daerah seperti Way Kanan, Lampung Tengah, Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran, dan wilayah lainnya. 

Ruas-ruas ini dipilih karena memiliki peran strategis dalam menunjang distribusi hasil pertanian dan akses menuju kawasan wisata yang kondisinya rusak.

Salah satu contoh prioritas ialah ruas di Suoh, Lampung Barat, yang dikenal sebagai sentra beras berkualitas terbaik di Lampung. 

Perbaikan jalan di kawasan ini diharapkan mampu menekan biaya angkut hasil panen sehingga berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani.

BACA JUGA:Perkuat Akses Digital, Telkomsel Dorong Pemerataan Jaringan Melalui Layanan Indihome Gratis untuk sekolah 3T

“Kalau jalannya bagus, hasil beras bisa lebih mudah dibawa ke bawah dengan ongkos lebih murah. Untungnya nanti petaninya lebih sejahtera,” jelasnya.

Selain itu, ruas di Mesir Ilir yang berada di kawasan Rawa Pitu juga menjadi perhatian. Hingga kini, jalan di wilayah tersebut masih berupa tanah dan belum pernah tersentuh pembangunan, sehingga sulit dilalui kendaraan roda empat.

“Kalau mobil biasa tidak bisa lewat, harus roda dobel kardan. Itu yang kita bangun, supaya hasil padi masyarakat bisa diangkut lebih mudah dan ongkos produksinya lebih murah,” kata Taufiqullah.

Dari sisi konstruksi, hampir seluruh ruas akan menggunakan perkerasan rigid pavement, sementara beberapa segmen dengan kondisi sedang akan menggunakan fleksibel untuk efisiensi anggaran.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait