Nihil Pelatihan Pembelajaran Daring Dari Disdikbud, Sekolah Beri Pelatihan ke Guru Secara Mandiri

Jumat 10-07-2020,15:38 WIB
Editor : Ari Suryanto

RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandarlampung selama ini tidak memberikan pelatihan kepada guru terkait pembelajaran daring. Namun terlepas dari itu, Disdikbud memberikan kebebasan kepada sekolah untuk memberikan pelatihan kepada guru. Ya, sebagaimana direncanakan, siswa akan masuk sekolah pada 31 Agustus mendatang. Itu bila kasus Corona menurun. Bila belum, bisa saja diundur. Nah, untuk itu, sekolah diminta mempersiapkan dan mematangkan kemampuan guru untuk pembelajaran daring maupun jarak jauh, ataupun nanti pembelajaran new normal. Demikian dipesankan Eka Afriana selaku Sekretaris Disdikbud Bandarlampung. Terkait hal itu, SMP Negeri 41 Bandarlampung memberikan pelatihan kepada guru setempat dengan pengoptimalisasi pemanfaatan WhatsApp grup. Juga pemanfaatan website sekolah untuk pembelajaran daring guru ke siswa. Untuk peningkatan kompetensi guru, sekolah mengadakan pelatihan daring menulis buat guru. \"Pelatihan kita sudah laksanakan dua kali. Saya kira, kita siap menyongsong tahun ajaran baru, dan pembelajaran daring maupun pembalajaran jarak jauh,\" klaim Kepala SMPN 41 Bandarlampung Maya Trisia, Jumat (10/7). Ia menjelaskan tutorial singkat belajar daring SMPN 41 dilakukan dengan mengakses https://belajar.smpn41bl.com/. Lalu login dengan akun siswa (bagi siswa, red.) atau akun guru (bagi guru, red). Kemudian, siswa dapat memilih mata pelajaran yang ingin dikerjakan sesuai kelasnya masing-masing. Guru dapat memberi materi melalui ketikan, link video youtube, link google, dan guru juga dapat memberikan quiz. SMP Negeri 12 Bandarlampung pun memberikan workshop kepada 50 guru dan tenaga kependidikan (GTK). Temanya: \"Wabah Covid-19 menjadi Momentum Meningkatkan Pembelajaran dan Penilaian secara Daring\". Kepala SMPN 12 Bandarlampung Suprihatiningsih mengatakan, dalam workshop tersebut, GTK diberikan pelatihan membuat video pembelajaran sebagai sarana pembelajaran jarak jauh (PJJ). Suprihatiningsih menuturkan, workshop tersebut dilakukan untuk menghadapi kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ajaran 2020/2021, di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yang akan dimulai 13 Juli mendatang. “Jadi guru-guru dapat melakukan penilaian terhadap siswa, walaupun pembelajaran nantinya akan dilakukan secara daring melalui aplikasi. Jadi kami berikan pelatihan untuk melaksanakan PJJ nanti,\" ujarnya. (rur/sur)

Tags :
Kategori :

Terkait