RADARLAMPUNG.CO.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) sedang gencar menggalakkan pengembangan Kurikulum Merdeka kepada satuan pendidikan.
Adanya Kurikulum Merdeka adalah dalam rangka pemulihan pembelajaran selama 2020-2024, yang tidak terbatas pada jenjang tertentu saja.
Sejatinya, Kurikulum Merdeka sudah sejak lama muncul, namun masih ada beberapa sekolah yang perlu lebih adaptasi.
Nantinya, Kurikulum Merdeka digunakan kepada seluruh satuan pendidikan. Mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan.
BACA JUGA:Universitas Lampung Kejar Target MURI, Pengukuhan Guru Besar Terbanyak
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal supaya peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep serta menguatkan kompetensi.
Dikutip dari Buku Saku Kurikulum Merdeka, dalam Kurikulum Merdeka atau Merdeka Belajar, guru mempunyai keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Melansir laman kurikulum.kemdikbud.go.id, Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel.
Dengan begitu, dapat lebih menyesuaikan kepada minat dan ketertarikan peserta didik dengan tujuan memaksimalkan potensi masing-masing individu.
BACA JUGA:Polifishfarm Polinela Rutin PKM Bidang Perikanan
Kurikulum Merdeka Belajar fokus pada materi esensial serta pengembangan karakter juga kompetensi peserta didik.
Adapun karakteristik utama Kurikulum Merdeka yang mendukung pemulihan pembelajaran yakni:
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills juga karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila.
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi serta numerasi.
BACA JUGA:Dosen Teknokrat Beri Materi Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka