“Semoga, permasalahan pencemaran ini segera teratasi sehingga, aktivitas petambak tidak terganggu,”harap wanita yang menjabat Kepala Desa Margasari ini.
Sementara Agus salah seorang pemilik tambak di wilayah Kecamatan Pasir Sakti Lamtim juga mengungkapkan, memilih waktu yang tepat saat akan melakukan penggantian air.
“Alhamdulillah, sampai saat ini tambak kami masih aman. Namun, bila pencemaran tidak segera teratasi kami khawatir dampaknya akan semakin buruk,” kata Agus yang juga merupakan anggota DPRD Lamtim ini.
BACA JUGA:Pencemaran Laut Lampung, KLHK Turun ke Lapangan untuk Pulbaket
Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Lamtim Alma Turidi melalui Kepala Bidang Perikanan Budidaya Lia Ambarwati menjelaskan, air laut yang tercemar limbah memang dapat berdampak pada terganggunya udang vaname yang dibudidayakan.
Memang lanjutnya, hingga saat ini belum ada laporan dari petambak udang tentang adanya kematian udang akibat pencemaran limbah.
Kendati demikian, Dinas Perikanan dan Peternakan Lamtim akan terus memantau dan membina para petambak agar udang yang dibudidayakan dapat terselamatkan hingga panen.
Terpisah Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia DPC Lampung Timur Ahmad Alfian menyatakan, hingga saat ini belum ada laporan resmi dari petambak atas dampak pencemaran limbah terhadap kematian udang.
BACA JUGA:Nikita Mirzani Ditangkap Polisi di Mal, Anaknya Menangis Histeris
“Bila memang terbukti penyebab kematian udang tambak akibat terpapar limbah kebocoran pipa migas, HNSI siap membawa permasalahan itu ke ranah hukum,”tegas Ahmad Alfian.
Namun lanjutnya, untuk membuktikan kematian udang tambak akibat pencemaran harus dibuktikan melalui uji laboratorium. Baik itu, uji laborotorium atas kualitas airnya maupun sampel udang yang mati.
Dibuhungi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DLHKPP) Lamtim Andi Kristanto memberikan apresiasi kepada PT. PHE OSES yang mengambil tindakan cepat dalam pembersihan limbah di pesisir Lamtim.
Namun, DLHKPP Lamtim akan terus memonitor upaya pembersihan yang masih terus dilaksanakan.
“Kami meminta PHE OSES agar kejadian yang sama tidak terulang lagi,”harap Andi Kristanto. (*)