Menurut Fitrianita, dilihat dari angka statistik perbandingan perempuan dan laki-laki, ternyata hampir sama. Untuk laki-laki 51 persen dan perempuan 49 persen. Hampir berimbang .
Tetapi hal ini tidak diimbangi dengan kontribusi dari sisi perekonomian. Jadi dari sisi perekonomian perempuan masih sangat rendah.
"Artinya melakukan pemberdayaan perempuan, sehingga bisa berkontribusi positif dari sisi ekonomi. Ini sebenarnya yang menjadi pertimbangan mendasar. Kenapa ini menjadi topik dari penelitian,” tandasnya.
Untuk pertanyaan dari tim penguji lainnya, mengenai upaya menghubungkan penelitian dengan pentingnya memberikan masukan ke pemerintah, khususnya pemberantasan kemiskinan kronis atau ekstrem.
Fitrianita menuturkan, ingin menanggulangi kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem, berarti pemberdayaan perempuan dari sisi ekonomi ini menjadi kuncinya.
Sementara, berdasar hasil sidang, Fitrianita dinyatakan lulus dan menjadi doktor ke-273 bidang pengembangan masyarakat islam yang dimiliki UIN Raden Intan Lampung. (*)