“Kebijakan privasi Telegram masih mengklaim bahwa mereka tidak pernah menyerahkan data pengguna kepada pemerintah, tetapi laporan berita menyatakan sebaliknya,”ungkap Cathcart.
“Jadi mengapa mereka terus mengklaim ini?” imbuhnya.
Dalam hal ini, Will Cathcart sangat menyadari bahwa cuitannya membuas asumsi public menjadi beranggapan bahwa ini merupakan bentuk persaingan antara WhatsApp dan Telegram.
Kendati demikian, Cathcart menepis hal itu dengan tetap berusaha meyakinkan public agar memakai aplikasi pesan terenkripsi selain WhatsApp, tetapi tidak untuk aplikasi Telegram.
BACA JUGA:Hasil Assesment Bacaleg PDI P di Lampung Disetor ke DPP
“Jika Anda tidak menggunakan WhatsApp, gunakan yang lain tapi jangan gunakan Telegram,”jelas Cathcart. (*)