Viral, Lubang Tempat Persembunyian Ya’juj dan Ma’juj Telah Ditemukan, Begini Faktanya

Kamis 25-05-2023,15:55 WIB
Reporter : Ajeng Monika Selis
Editor : Alam Islam

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Kahfi ayat 94, yang artinya:

“Mereka berkata, ‘Wahai Zulkarnain, sesungguhnya Yajuj dan Majuj adalah (bangsa) pembuat onar (kerusakan) di bumi. Maka bolehkah kami memberimu imbalan agar egkau membuatkan tembok penghalang antara kami dan mereka?’. Yajuj dan Majuj adalah dua bangsa pembuat kerusakan di bumi!,” (Q.S Al-Kahfi ayat 94).

Kemudian Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Anbiya ayat 96, yang artinya:

BACA JUGA:Deretan Jam Rolex Original dengan Harga Termurah

“Hingga apabila (tembok) Yajuj dan Makjuj dibukakan, maka mereka akan turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi,” (Q.S Al Anbiya ayat 96).

Merujuk pada kisa lainnya, ada juga sebuah riwayat yang menceritakan tentang betapa mengerikannya kaum Ya’juj dan Ma’juj yang gemar merusak apa-apa saja yang ditemuinya itu.

Sebagaimana yang pernah dibahas Radarlampung.co.id sebelumnya, yakni pada masa kenabian Ibrahim AS. 

Dikisahkan bahwa saat itu ada seorang raja yang terkenal amat saleh, yang dikenal dengan nama Zulkarnain.

BACA JUGA: Membawa Pesan Kiamat, Dabbah Disebut Muncul di Israel? Begini Kebenarannya

Pasca kepemimpinan raja Namrud yang terkenal sangat kejam pada rakyatnya. Kepemimpinan raja Zulkarnain justru berbanding terbalik dan banyak disukai oleh rakyat.

Raja Zulkarnain menjadi sangat disukai oleh rakyatnya dkarena dianggap membawa kesejahteraan bagi mereka.

Berbagai ekspedisi dilakukan sang raja ke seluruh dunia untuk belajar dan berpetualang menyebarkan ajaran tauhid.

Hingga pada suatu hari dalam perjalanannya, raja Zulkarnain sampai di sebuah tempat yang berada di bagian Barat dunia, yang dikenal sebagai tempat tenggelamnya matahari.

BACA JUGA: Terkuak! Ternyata Begini Cara Dajjal Mengelilingi Dunia Selama 40 Hari

Di tempat itu, para penduduknya kedapatan banyak yang tak beriman sehingga dirinya mendakwahkan tentang ke-esaan Allah SWT.

Zulkarnain juga pergi ke tempat di mana matahari terbit dari ufuk Timur. Di sana juga sama. Tapi hal paling parah adalah para penduduk Timur itu amatlah miskin bahkan tak memiliki tempat berteduh.

Kategori :