RADARLAMPUNG.CO.ID - Fenomena El Nino menjadi salah satu penyumbang inflasi, karena berdampak kepada produksi bahan pokok, salah satunya beras.
Sehingga, untuk mengendalikan Inflasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung siapkan empat formula penanganan.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setprov Lampung Kusnardi mengatakan, cuaca sangat berpengaruh dengan target produksi petani padi di Lampung.
Tentu, jika terjadi kemarau panjang akan berdampak pada target produksi padi, yang dapat mengakibatkan adanya kenaikan harga beras.
BACA JUGA:Tips Mudah Menghemat Daya Baterai Handphone
Kata Kusnardi, dalam mengendalikan inflasi di Lampung, pihaknya menyiapkan empat formula, yaitu mengontrol ketersediaan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan menghimbau tidak memberi informasi yang membuat masyarakat panik.
Untuk itu, fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan perlu ditangani dengan serius.
"Terkait ketersediaan bahan baik yang produksi sendiri atau datang dari tempat lain kita kontrol ketersediannya. Begitu juga kelancaran distribusi. Jangan sampai ada stuck," ujar Kusnardi.
Lanjut Kusnardi, keterjangkauan harga di pasar pun harus dijaga, agar tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi.
BACA JUGA:Tanggamus Masih Kekurangan Dokter
Sebab, menurut Kusnardi, harga pahan pokok yang terlalu tinggi dipasaran, juga tidak diinginkan oleh pedagang, yang berdampak pada turunnya daya beli.
Begitu juga terkait penyebaran informasi yang tidak membuat masyarakat panik, dirinya menyebut hal tersebut penting, agar tidak terjadi kepanikan seperti panic buying.
"Ya seperti di Malaysia beberapa hari laku, masyarakat berbondong-bondong borong air mineral, akibat informasi akan kemarau panjang," ungkapnya.
Senada, Plt Kepala Biro Perekonomian Setprov Lampung, Rinva Yanti mengatakan, terkait El Nino TPID telah membentuk posko inflasi vertikal.
BACA JUGA:Tanggamus Masih Kekurangan Dokter