Kian menua, maka waktu seolah terasa begitu cepat.
Penjelasannya, ketika masih usia kanak-kanak, segalanya terasa baru.
BACA JUGA: Kopi Lanang Dari Lampung, Ada Manfaat Khusus Buat Pria Loh
Ini membuat otak menghasilkan jaringan padat guna mengingat peristiwa dan pengalaman yang dirasakan.
Sementara kian bertambah dewasa, manusia semakin banyak melihat berbagai hal.
Pengaruhnya, tidak dirasakan lagi sesuatu yang baru dalam memori.
Dalam penelitian Marc Wittmann dan Sandra Lenhoff dari Maximilian University of Munich, sebagian partisipan merasa waktu berjalan cepat.
BACA JUGA: Bukan Cuma Lampung, Jawa Timur Juga Punya Kota Penghasil Kopi
Di mana, penelitian dilakukan terhadap 499 partisipan.
Mereka melakukan survei kepada partisipan berusia antara 14 sampai 49 tahun.
Penelitian terkait fase mana mereka merasa waktu berjalan sangat lambat hingga sangat cepat.
Hasilnya, pada durasi yang lebih pendek (mingguan, bulanan dan tahunan), persepsi subyek terhadap waktu tidak terlihat mengalami peningkatan seiring usia.
BACA JUGA: Perhatikan! Ini Waktu yang Paling Baik untuk Memotong Kuku, Hari Kamis Bisa Datangkan Kekayaan?
Sebagian besar merasakan waktu berjalan dengan cepat.
Kemudian pada waktu yang lebih lama, misalnya dalam 10 tahun, timbul pola yang membuktikan bahwa orang-orang lebih tua cenderung melihat waktu bergerak lebih cepat. (*)