Makanan utama burung Kedasih Hitam adalah buah buahan, laba laba, kupu kupu, belalang, serangga, ulat, dan kumbang.
Burung Kedasih Hitam hidupnya parasit karena menyerang sarang kucica dan timaliidae. Biasanya, berkembang biak saat Juli, September, November sampai Maret.
BACA JUGA:RSUD Zainal Abidin Pagaralam: Selamat Ulang Tahun ke-8 Radar Lampung Online
4. Kedasih Uncuing atau Wiwik Uncuing
Kedasih Uncuing dikenal dengan Wiwik Uncuing yang memiliki jenis yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
Sementara bagian punggung, sayap dan ekornya berwarna keabu abuan.
Salah satu bagiannya menarik dan jenis Kedasih Uncuing adalah lingkar mata berwarna kekuningan.
Hampir mirip dengan wiwik kelabu, Kedasih uncuing warna cenderung lebih gelap. Burung ini merupakan burung parasit yang yang menyerang sarang meninting, kipasan, Bantet, dan ciblek.
BACA JUGA:Kejari Bandar Lampung: Selamat Ulang Tahun ke-8 Radar Lampung Online
Penyebaran atau berkembang biak pada bulan Januari hingga September. Biasanya, makanan burung ini yakni ulat bulu dan belalang maupun serangga kecil lainnya.
Jenis burung Kedasih Uncuing ini bisa dikenal karena memiliki suara "Wii PII Wiit" dan suaranya yang dikeluarkan akan diulang diulang 10 sampai 25 kali.
Habitat Burung Kedasih uncuing dapat kita jumpai di pinggiran perkebunan maupun kawasan hutan. Salah satunya dijumpai di Pedesaan dan berada di tepi hutan yang Ketinggian 130 meter diatas permukaan air laut.
Demikian beragam jenis burung Kedasih yang memiliki ciri dan habitat berbeda beda. Keempat jenis Kedasih bisa hidup menyendiri atau berkelompok terkadang dalam satu wilayah saling bersautan. Sehingga, menghasilkan melodi indah dari volume dan jenis suara yang beragam. (*)