RADARLAMPUNG.CO.ID - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulang Bawang untuk mencegah kekerasan dan eksploitasi manusia.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Tulang Bawang dalam mencegah kekerasan dan eksploitasi manusia yakni melaksanakan giat sosialisasi dengan stakeholder terkait.
Pemkab Tulang Bawang yakin jika seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait dapat menjalin sinergi yang baik, kekerasan dan eksploitasi terhadap manusia dapat ditekan.
Salah satu sosialisasi yang telah dilakukan Pemkab Tulang Bawang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yakni sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan (KTP) dan kekerasan terhadap anak (KTA) serta perkawinan anak di Aula Masjid Baiturrahman, Islamic Center Tulang Bawang.
BACA JUGA:Gara-gara Lebah Madu, Oknum Anggota DPRD Tanggamus Jadi Tersangka Dugaan Korupsi
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Tulang bawang Anthoni berharap hasil sosialisasi dapat diaplikasikan ke dalam masyarakat.
Sehingga, lanjutnya, Tulang Bawang dapat menjadi kabupaten Udang Manis.
Udang manis yakni kepanjangan dari: Unggul, Damai, Aman, Nyaman, Guyup, Mandiri, Agamis, Natural, Inovatif dan Sejahtera.
"Kekerasan terhadap perempuan dan anak masih banyak terjadi dan terkesan ditutupi. Karena itu diharapkan kekerasan dan eksploitasi manusia di Tulang Bawang melalui giat ini dapat semakin berkurang," kata Anthoni, Selasa 18 Juli 2023.
BACA JUGA:Ayo! Cek Sekarang Harga Emas Hari Ini Selasa 18 Juli 2023
Sekda Tulang Bawang mengajak seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait untuk bersinergi dalam menangani permasalahan-permasalahan krusial seperti ini.
"Kita semua harus responsif dan terus melakukan pendampingan-pendampingan agar tidak terjadi potensi kekerasan, baik terhadap perempuan maupun anak," ajaknya.
Anthoni juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi dalam penanganan hal ini, sehingga diharapkan Tulang Bawang dapat terus mendapatkan predikat kabupaten layak anak.
Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang berasal dari KUA di 15 kecamatan, perwakilan Ponpes di Tulang Bawang sebanyak 60 orang, tokoh adat, dan tokoh masyarakat setempat. (*)