Rupanya kejadian itu diketahui oleh leluhur para Dewa, Sanghyang Wenang. Guna melindungi janin tak berdosa itu, Sanghyang Wenang menitis dalam dirinya sang bayi.
Ajaib, janin itu langsung tumbuh menjadi seorang anak yang luar biasa kuat. Akhirnya janin itu selamat dari kawah api Candradimuka.
BACA JUGA:Kisah Nabi Idris AS: Singa Dari Segala Singa Yang Menang Saat Perang Melawan Keturunan Qabil
Batara Narada akhirnya mendatangi anak itu dan memberinya nama Wisang Geni.
Nama yang berarti Racun Api itu diberikan karena sekujur tubuh Wisang Geni diselimuti api yang sangat panas.
Wisang Geni juga memiliki kemampuan mengendalikan api tersebut.
Selain memberi nama, pada pertemuan tersebut, Batara Narada juga menjelaskan asal-usul dan keadaan dari Wisang Geni.
Mengetahui ihwal dirinya, Wisang Geni sontak marah. Dia langsung terbang ke Kahyangan untuk mencari Batara Guru.
Kahyangan habis diobrak-abrik oleh Wisang Geni. Tidak ada satupun dewa yang mampu mengalahkan Wisang Geni.
Merasa terdesak, akhirnya Batara Guru turun dari kahyangan untuk bertemu dengan kelima Pandawa.
Wisang Geni yang tetap mengejar Batara Guru akhirnya harus berhadapan dengan Bima dan ketiga anaknya yaitu Gatot Kaca, Antareja dan Antasena. Pertempuran hebat pun terjadi.
BACA JUGA:Profil Agus Fathoni, Kandidat Kuat Pj. Gubernur Lampung
Namun kemampuan Wisang Geni benar-benar luar biasa. Dia bisa mengalahkan Bima, Gatotkaca dan Antareja sekaligus. Tinggal Antasena yang tersisa. Karena takjub melihat kekuatan Wisang Geni, Antasena yang penasaran lalu bertanya asal usul ksatria tanpa tanding itu.
Wisang Geni lalu menjelaskan bahwa dirinya adalah anak dari Arjuna dengan Batari Dresanala yang dibuang di kawah Candradimuka.
Mengetahui Wisang Geni adalah saudara sepupunya, Antasena akhirnya tak jadi bertarung. Ia malah memanggil sang paman yaitu Arjuna untuk menemui Wisang Geni. Akhirnya Arjuna Bersama Wisang Geni menjemput Dresanala hingga keluarga ini kembali utuh seperti semula.